Sabtu, 18 Mei 2013

Buku Teks Acuan Minimal



Buku Teks Acuan Minimal

Jakarta, Kompas - Pengembangan buku teks dan buku pegangan guru untuk mendukung Kurikulum 2013, yang dibuat pemerintah, masih berstandar minimal. Penerbit buku teks bisa menghasilkan buku teks dan pegangan guru yang lebih baik sehingga sekolah punya pilihan bahan ajar.
”Buku teks dan pegangan yang dibuat pemerintah itu acuan minimal. Penerbit bisa membuat asal kualitasnya lebih baik,” kata Syawal Gultom, Kepala Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Peningkatan Mutu Pendidikan Kemdikbud, pada seminar nasional ”Penjelasan Resmi Pemerintah mengenai Penyusunan Buku Pelajaran Kurikulum 2013”, di Jakarta, Rabu (8/5). Acara diadakan Ikatan Penerbit Indonesia.
Menurut Syawal, pemerintah tak menghalangi pengembangan buku teks bermutu. Itu dikontrol Badan Standar Nasional Pendidikan atau lembaga independen.
Penyiapan buku teks dan pegangan guru bagi siswa kelas I dan IV SD, kelas VII SMP, dan kelas X SMA/SMK yang sesuai Kurikulum 2013 sudah selesai.
Abdullah Alkaff, Staf Ahli Mendikbud, mengatakan, pembelajaran sesuai Kurikulum 2013 menekankan tiga aspek: pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Untuk itu, pengembangan buku ajar harus banyak menyiapkan aktivitas di dalam/luar kelas.
Peluang penerbit membuat buku sekolah terutama terbuka bagi buku peminatan. Di jenjang SMA/SMK, ada mata pelajaran peminatan yang perlu dibuat berbeda dari pelajaran umum. ”Pemerintah tak menyiapkan buku peminatan itu,” kata Alkaff.
Ketua Umum Ikapi Lucya Andam Dewi menyambut gembira penjelasan langsung kepada penerbit soal Kurikulum 2013, terutama terkait buku pelajaran. Namun, penerbit tetap menunggu dokumen kurikulum yang sudah disahkan agar tak keliru.
”Setelah dokumen kurikulum resmi diterbitkan, penerbit buku dan penulis harus segera menerjemahkan isi Kurikulum 2013 supaya sesuai,” kata Lucya.
Boleh difotokopi
Pemerintah sudah menetapkan sekolah dan siswa yang akan menerapkan Kurikulum 2013 ”tahap pertama”, yakni 6.410 sekolah, 1.535.065 siswa, dan 56.113 guru. Karena terbatas dan bertahap, tak semua kabupaten/kota berkesempatan tahun ini.
Bagi daerah yang ingin melaksanakan 100 persen di semua sekolah dan siswa, pemerintah membolehkan buku pegangan guru dan siswa diperbanyak dengan cara fotokopi.
”Itu karena jumlah buku yang dicetak terbatas, sesuai target siswa dan guru. Nama-nama sekolah yang jadi sasaran sudah fixed,” kata Mendikbud Mohammad Nuh. (ELN/LUK)
Sumber:http://edukasi.kompas.com/read/2013/05/10/02550286/Buku.Teks.Acuan.Minimal.

Rabu, 15 Mei 2013

Hobby Saya




Hobby saya yang pertama adalah bermain laptop. Saya suka bermain laptop karena permainannya seru-seru dan saya sangat menyukainya. Misalnya kalau di laptop, biasanya saya bermain game di FB seperti My Shops, Fruit Ninja, dan lain-lain. Selain itu, saya juga les komputer dengan guru les saya dan belajar macam-macam seperti Adobe Photoshop, Adobe Image Ready, membuat HTML, Javascript, dan lain-lain. Saya senang ketika les dengan Mr Hengky, walaupun terkadang suka ada yang lupa cara.
Hobby saya selanjutnya adalah mengkoleksi penghapus yang berbentuk macam-macam dan unik, seperti bentuk makanan, peralatan, dan lain-lain. Saya suka mengkoleksi ini karena penghapusnya sangat unik dan tidak seperti penghapus biasanya, juga ada aroma yang sesuai dengan bentuk penghabus tersebut. Saya mengkoleksi ini di lemari ruang keluarga hingga penuh.
Berikutnya, hobby saya adalah makan enak. Saya senang sekali makan-makanan yang enak seperti junk food, dan lain-lain. Menurut saya, saya suka makan junk food, karena rasanya enak. Namun junk food itu tidak sehat, karena banyak mengandung zat yang berbahaya bagi kita, misalnya msg, dll.
Hobby saya selanjutnya adalah jalan-jalan. Saya suka jalan-jalan, karena saya ingin mencari pengalaman untuk melihat sesuatu yang sebelumnya saya belum pernah lihat. Di sisi lain, saya juga ingin bertemu dengan adiknya oma saya yang kebetulan tinggal di luar kota. Jalan-jalan juga penting, supaya tidak merasa bosan di rumah.
Hobby saya yang terakhir adalah olah raga. Olah raga yang sering saya lakukan adalah berenang dan cross trainer. Ketika berenang, terkadang saya pakai guru les dan terkadang sendiri. Saat berenang, biasanya saya berenang dengan gaya bebas dan kupu-kupu, tetapi ketika les saya juga diajarkan gaya punggung. Untuk cross trainer, itu seperti bersepeda, tetapi tidak bergerak. Biasanya saya cross trainer selama 20 hingga 30 menit.

Hari Pendidikan Nasional



Topik: Hari Pendidikan Nasional

KEN: “Teman-teman, minggu depan kita akan mengadakan lomba dalam rangka Hari Pendidikan Nasional lhooo...”
DIANA:  Wah serius kamu Ken? Aku jadi deg-deg-an nih, lomba apaan Ken? Dimana?”
KEN: “Sekolahku, Mimi Institue, akan mengadakan lomba melukis. Tepatnya di ruangan aula. Kita  akan melukis sekolah Mimi Institute itu.”
DIANA: ”Wah aku jadi tegang..... Kapan itu ken?”
KEN: ”Hari Jumat depan, tanggal 17 Mei, dari pukul 11.00-12.00 siang. Santai aja, gak usah tegang koq. Kan masih ada waktu 1 minggu untuk latihan.“
DIANA: ”Siippp...”
KEN: “Nanti siapa yang melukis paling bagus dan keren, itu pemenangnya. Dapat sertifikat juga loh.”
KEN: ”Tehnik pewarnaan juga akan dinilai. Apakah keluar garis atau tidak, juga bentuknya harus 3D tidak 2D.”
Sampai waktunya pulang, di rumah, Diana mulai belajar melukis setiap hari sampai sehari sebelum hari H.
Saat hari H
KEN: “Diana km sudah siap untuk melukis?”
DIANA:”Sudah Ken.”
KEN: “Oke deh, nanti sebentar lagi lomba melukis dimulai.”
Saat teman-teman lagi melukis. Setelah teman-teman selesai melukis.
KEN: “Wah teman-teman bagus sekali lukisannya, Diana kamu lukisannya bagus dan keren sekali ....”
DIANA:  “Terima kasih ken....”
KEN: “Jadi pemenangnya untuk perlombaan kali ini adalah.... Jeng Jeng Jeng.......... DIANAAAA!!!!!!!
Diana tampak terlihat bangga sambil senyum-senyum, lalu menyampar saya untuk menerima sertifikatnya.
KEN: “Di, ini sertifikat untuk kamu?”
DIANA: “Terima kasih”
KEN: “Untuk yang lain, jangan sedih yaaa msh ada kesempatan untuk menang lagi, dan untuk Diana tetap semangat yaaa!!!
TEMAN2: “Oke Ken”