Senin, 27 Juni 2011

Trip to Jateng and Jatim

Sen, 27 Juni, 2011 19:07:53
FW: Family Trip to Central & East Java
...
Dari:
DIR.g.Rosalina Dhanudimuljo
...
Lihat Kontak
Kepada: kevinangoi@yahoo.com; Kenneth Nangoi

Ka/De, terlampir itinerary ke Jateng & Jatim sesuai request dede.



Best Regards,

Rosalina Dhanudimuljo

OTO GROUP





- Kamis 30 Juni : Jakarta – Semarang by flight, c/i Gumaya

- Jum’at 1 Juli : @ Semarang

- Sabtu 2 Juli : c/o Gumaya go to Yogya

c/i Hyatt – Yogya

- Minggu 3 Juli : @ Yogya

- Senin 4 Juli : c/o Hyatt go to Solo

c/i Novotel - Solo

- Selasa 5 Juli : c/o Novotel go to Surabaya by car

c/i Sheraton – Surabaya

- Rabu 6 Juli : @ Surabaya

- Kamis 7 Juli : c/o Sheraton go to Malang

c/i Santika – Malang

- Jum’at 8 Juli : c/o Santika go to Bromo

c/i Lava View Lodge in Bromo

- Sabtu 9 Juli : c/o Bromo back to Malang

c/i Pohon Inn Hotel, Jatim Park – Malang

- Minggu 10 Juli : @ Malang

- Senin 11 Juli : c/o Pohon Inn, return to Jakarta from Malang by flight

Minggu, 19 Juni 2011

Hansel dan Gretel


Di sebuah desa pada zaman dahulu hiduplah sebuah keluarga bahagia. Mereka mempunyai dua orang anak yang manis, namanya Hans dan Gretel. Suatu ketika Ibu tercinta meninggal karena sakit. Sejak kematian sang Ibu, mereka selalu bersedih sepanjang hari.

Agar mereka tidak bersedih, kemudian Ayah mengambil Ibu baru untuk menghIbur mereka. Ternyata Ibu baru ini sangat jahat dan memperlakukan mereka dengan buruk. Dari pagi hingga petang mereka disuruh terus bekerja dan hanya diberi makan satu kali.

Musim kemarau pun tiba, dan mereka tidak mempunyai makanan apa-apa. Sang Ibu menyuruh anak-anak untuk dibawa ke hutan dan meninggalkannya di sana.

Ayah sangat terkejut mendengarnya " Bicara apa kau, apa kau ingin anak-anak mati ?! "
" Kau ini memang bodoh, kalau kita tidak melakukannya, kita semua akan mati !"

Sementara itu dari balik kamar , Hans dan Gretel mendengarkan pembicaraan mereka. Mereka ketakutan dan Gretel pun menangis.
Akhirnya Ayah tidak bisa berbuat apa-apa karena istrinya terus mendesaknya.
"Ah... apa kita akan mati di hutan ?! "
" Ssst.., aku punya ide bagus, " ucap Hans. Lalu ia keluar rumah dan mengumpulkan batu-batu kecil putih yang bila terkena cahaya bulan, akan bersinar.

Pada esok paginya dengan berteriak keras, Ibunya membangunkan Hans dan Gretel. Sebelum berangkat ia memberikan sepotong roti kepada mereka. Setelah itu semua berangkat menuju hutan.

Sambil berjalan Hans membuang batu kecil putih satu per satu yang ada dalam kantongnya.
Karena berjalan sambil menoleh ke belakang, Ayah menjadi curiga.
" Sedang apa, Hans ? "
" Aku sedang memandang kucing yang ada di atas rumah," jawab Hans berbohong. Lalu tibalah mereka di tengah hutan.

Ayah dan Ibunya pergi ke hutan yang lebih jauh lagi untuk menebang kayu dan meninggalkan mereka.
Rasa sedihpun berganti gembira setelah di tengah hutan Hans menemukan seekor kupu-kupu dan Gretel membuat kalung dari bunga. Mereka sangat gembira karena bisa bermain-main bersama teman baru mereka seperti kelinci, bajing dan burung-burung kecil.

Tanpa terasa waktu berlalu, mataharipun mulai tenggelam dan hari mulai gelap. Suara burung-burung yang indah kini berganti dengan suara angin yang berdesir.

Gretel menangis tersedu-sedu karena takut. Hans berkata menenangkan, "Jangan menangis, jika cahaya bulan muncul, kita pasti akan pulang dengan selamat ".

Tak lama kemudian, dari sela-sela pohon muncullah cahaya bulan yang bersinar dengan terang. Hans segera mengajak Gretel untuk pulang ke rumah.

Hans memegang tangan Gretel dan menyusuri jalan di hutan tanpa ragu-ragu.

" Kak, kok bisa berjalan tanpa bingung di hutan yang gelap begini?"
"Oh... batu kecil putih yang kujatuhkan ketika kita datang, bersinar karena kena sinar bulan dan itu akan menolong kita pulang ke rumah."

Tibalah mereka di rumah, sang Ibu heran melihatnya dan mencari tahu bagaimana mereka bisa sampai di rumah dengan mudah. Ketika ia membuka pintu, ia melihat batu kecil putih yang bersinar. Agar mereka tidak bisa mengumpulkan batu putih itu lagi, Ibu mengunci pintu kamar mereka. Hans dan Gretel menjadi panik karenanya.
Sebelum tidur mereka berdoa pada Tuhan, meminta perlindungan.

Keesokan harinya seperti kemarin, Ibu membangunkan mereka dan membawa mereka ke hutan. Hans tidak kehabisan akal. Dengan terpaksa ia mencuil-cuil potongan roti dan menjatuhkannya di jalan sambil berjalan.

Tapi malang, jejak yang sudah dIbuatnya susah payah dimakan oleh burung-burung kecil. Sampailah mereka di dalam hutan. Kembali Ayah dan Ibunya meninggalkan mereka dan masuk ke hutan yang lebih jauh.
Merekapun bermain-main dengan binatang-binatang di dalam hutan.

Akhirnya malampun tiba. Ketika cahaya bulan mulai bersinar mereka beranjak pulang. Dengan susah payah dicarinya potongan-potongan roti sebagai petunjuk jalan untuk pulang ke rumah.
" Kak, apa yang telah terjadi dengan potongan-potongan roti itu ?" teriak Gretel cemas.
" Mungkin dimakan oleh burung -burung kecil "
" Uhh.., kalau begitu kita tidak bisa pulang ke rumah."

Di dalam hutan bergema suara lolongan keras. Mereka berdua amat ketakutan. "Kak, aku takut, kita akan mati !" Gretel mulai menangis.
" Jangan khawatir dik, Ibu yang ada di surga pasti menolong kita."

Karena lelah, mereka akhirnya tertidur dengan pulas di bawah pohon. Cahaya matahari pun mulai bersinar dan mengenai wajah mereka. Hans dan Gretel terbangun dan disambut suara kicauan burung.

Tiba-tiba mereka mencium bau masakan yang lezat. Segera mereka berlari ke arah datangnya bau lezat itu. Seperti mimpi mereka melihat rumah kue, atapnya terbuat dari tart, pintunya dari coklat, dan dindingnya dari biskuit.

Cepat-cepat mereka mendekati rumah itu dan memakannya.
Tiba-tiba terdengar suara keras yang bergetar.

"Siapa itu, berani memakan rumah kue kesayanganku ?", muncullah seorang nenek sihir tua dengan wajah menyeramkan serta mata merah yang bersinar, lalu menangkap mereka berdua.
" Hi... Hi.... Hi.... anak-anak yang lezat, sebagai hukuman karena telah memakan rumput kue kesukaanku, aku akan memakan kalian ."
Dengan kasar nenek sihir itu menyeret Hans masuk ke dalam penjara. Setelah itu ia berkata kepada Gretel,
"Mula-mula aku akan menggemukkan anak laki-laki itu, lalu aku akan memakannya. "
"Sekarang kau buat makanan yang enak biar makannya banyak ! "

Nenek sihir itu sudah tua sekali dan matanya mulai rabun. Pada saat itu Hans dan Gretel saling berpegangan tangan memberi semangat supaya mereka tabah.
" Tabahlah Gretel, Ibu yang ada di surga pasti melindungi kita ".

Suatu hari nenek mendekati penjara Hans untuk melihat apakah tubuh Hans sudah menjadi gemuk atau belum.
"Aku lapar, sudah seberapa gemuk tubuhmu, ayo ulurkan tanganmu ! "
Hans yang pintar tidak kehilangan akal, ia mengetahui kalau mata nenek sudah rabun segera dikeluarkannya tulang sisa makanan kepada nenek yang rabun lalu nenek memegangnya.

Betapa kecewanya nenek karena sedikitpun Hans tidak bertambah gemuk. Karena kecewa lalu ia bermaksud untuk memakan Gretel. Kemudian Gretel disuruh membakar roti.
Selagi Gretel menyalakan api di tungku, si nenek mencoba mendorongnya ke nyala api.

Untunglah Gretel mengetahui maksud nenek, cepat-cepat ia berbalik pergi ke depan tungku.
"Nek, aku tidak bisa membuka tutup tungku ini ."
Nenek sihir tidak sadar kalau ia sedang diperdaya Gretel dan ia membuka tutup tungku.

Tanpa membuang kesempatan, Gretel mendorong nenek ke tungku.
"Ahh... tolong.... panas ! " teriak nenek kesakitan. Gretel tidak memperdulikan teriakan nenek malah dengan cepat ia menutup pintu tungku, lalu berlari ke arah penjara untuk menolong Hans.
"Gretel, kau berhasil. Ibu yang di surga telah melindungi kita." Karena bahagia mereka berpelukan.

Ketika akan pergi dari rumah kue tanpa sengaja mereka menemukan banyak harta karun. Setelah itu mereka keluar rumah, tetapi malang jalan itu terpotong oleh sungai besar.

Mereka menjadi bingung. Saat itu entah dari mana datangnya tiba-tiba muncul seekor angsa cantik.
" Ayo, naiklah ke punggungku, " ucap angsa itu ramah. Satu per satu angsa itu mengantarkan mereka menyeberang sungai.

Setelah sampai, angsa itu menunjuk-kan jalan bagi mereka berdua dari atas langit. Sampailah mereka di batas hutan.
Tanpa mereka ketahui sebenarnya angsa itu adalah Ibu mereka yang ada di surga. Angsa itu kemudian menghilang. Setelah itu muncullah Ayah mereka yang sangat cemas.
"Anak-anakku tersayang, maafkanlah Ayah. Ayah tidak akan meninggalkan kalian lagi ".

Lalu Ayah menceritakan kepada mereka bahwa Ibu tiri yang jahat sudah meninggal karena sakit. Akhirnya mereka pun hidup bahagia selamanya.

Selasa, 07 Juni 2011

Kendaraan BK

– roda dua roda –
.. putar .. putar .. berputar .. putar .. putar ..

* Home
* About Me
* The Rides of My Life
* Gadgets Around Me
*

Home > My Journeys > BK Kau Sudah Pakai 3 Huruf?
BK Kau Sudah Pakai 3 Huruf?
February 22, 2010 khoent Leave a comment Go to comments

Rekan-rekan pasti agak bingung dengan judul tulisan gw kali ini, iya khan?, ngaku aja, gak papa koq, hihi. BK yang di maksud pada judul tulisan gw kali ini maksudnya adalah plat nomor kendaraan. Di kota tempat gw merantau saat ini, Medan – Sumatera Utara, BK adalah kata yang sangat umum diucapkan dalam berbagai kesempatan untuk merujuk pada plat nomor kendaraan. Bahkan, bapak-bapak petugas kepolisian yang pernah memberhentikan kendaraan gw pada saat bertugas untuk pemeriksaan rutin atau razia pun mengucapkan kalimat “tolong perlihatkan surat BK kendaraannya”. Unik khan?. Dan konon kabarnya di wilayah Propinsi Aceh pun plat nomor kendaraan berganti kata menjadi BL, hihi.

Plat Nomor Tiga Huruf di Medan

Banyak kata-kata yang asing di telinga gw pada saat kedatangan gw ke Medan hampir setahun lalu. Diantaranya kata “kereta” atau “Honda” yang merujuk pada kendaraan roda dua. Dalam suatu kesempatan, gw sempat terperangah dengan tulisan “Parkir Kereta” di depan stasiun di kota Medan. Alamak, bakalan panjang betul parkirannya jika kereta parkir di situ. Dan ternyata itu merujuk kepada parkiran khusus kendaraan roda dua. Atau, ada seorang kawan yang bertanya kepada saya, “bang, Honda abang yang Yamaha Scorpio ada dimana bang?”.

Tapi, bagaimana pun juga, itulah Indonesia, Kaya akan keragaman bahasa dan budaya, selain keragaman yang lain tentunya. Dan gw bangga menjadi salah satu putra Indonesia.

Nah, kembali ke permasalahan BK di Medan yang sudah menjadi tiga huruf di belakang angka, ini artinya adalah perkembangan jumlah kendaraan roda dua di Medan sudah sangat pesat dan mengikuti jejak ibukota Jakarta yang sejak beberapa tahun lalu telah terlebih dahulu memberlakukan plat nomor dengan tiga huruf di belakang angka. Dan hal ini konon kabarnya diberlakukan karena cadangan kombinasi angka dan dua huruf sudah habis. Eh, bukan konon kabarnya kali yah?, lebih tepatnya mungkin kenyataan, hihi.

Semoga perkembangan pesat dalam jumlah kendaraan roda dua ini dapat diikuti dengan pembekalan tata tertib berlalu lintas yang lebih baik lagi, agar angka jumlah kecelakaan tidak mengikuti perkembangan angka jumlah kendaraan beroda dua. Aamiinnnn …
Categories: My Journeys
Like
Be the first to like this post.
Comments (11) Trackbacks (0) Leave a comment Trackback

1.
bennythegreat
February 23, 2010 at 9:35 am | #1
Log in to Reply | Quote

berarti populasi motor di Medan sudah membengkak ya oom..
*
khoent
February 23, 2010 at 9:54 am | #2
Log in to Reply | Quote

Yup, sepertinya sih begitu. Dan lagi, luas propinsi Sumbagut khan jauh lebih besar di banding ibukota Jakarta, kota satelit di propinsi ini pun sangat banyak, semisal kota kecil di sekitar Medan, Tebing Tinggi, Siantar, Parapat, Sibolga, Pangkalan Brandan, dan lain-lain.
2.
maskurmambang
February 23, 2010 at 1:26 pm | #3
Log in to Reply | Quote

walah, depannya udah 2 huruf, belakangnya 3
berarti ukuran hurufnya dikecilin nih
*
joe trizilo
February 25, 2010 at 11:16 pm | #4
Log in to Reply | Quote

Kalo ditempatku baru 4 hurup… depan 2 belakang 2…….
3.
robbymilo
February 24, 2010 at 11:45 am | #5
Log in to Reply | Quote

OOT: suatu ketika Oma gw main ke Bandung, waktu dijalan ada mobil yang ngelabrak lampu merah. Si Oma ‘ALM’ (InsyaAllah amal ibadahnya diterima disisi-Nya) kontan teriak: “oi, catet BG-nyo.. cepet catet BG-nyo”. hihihi… padahal bandung kan plat “D”
4.
jomblo ati
March 3, 2010 at 7:40 pm | #6
Log in to Reply | Quote

sama bro, kalo di malang semua motor 4 tak nyebutnya honda. :)
5.
O2r
March 4, 2010 at 11:57 am | #7
Log in to Reply | Quote

Amien
6.
beritacuaca
March 30, 2010 at 4:35 am | #8
Log in to Reply | Quote

Kenapa kok bisa sampek 3 huruf gitu yah? seperti juga Jakatra. Jadi penuh tuh plat nomor :mrgreen:
Kalo di area Surabaya (Surabaya, Gresik, Sidoarjo, Mojokerto) dulu awal tahun 2000an berganti plat nomornya dari L semua menjadi cuma Surabaya aja, lainnya pake huruf W. Eh beberapa tahun yang lalu Mojokerjo dan Gresik ganti jadi S. Mungkin untuk menyiasati biar kagak jadi 3 huruf dibelakangnya :D
7.
lischantik
October 24, 2010 at 10:49 pm | #9
Log in to Reply | Quote

hehehe kok berasa aneh di telinga lilis, lilis baru pertama ini denger BK, BL :)
8.
cicakmerah7
February 13, 2011 at 1:55 am | #10
Log in to Reply | Quote

di aceh bukan konon kabarnya lagi.. emg NOPOL alias PLAT NOMOR itu sebutannya BL. BLnya berapa? wah BLnya merah, paten tuh bang BLnya BL 4 CK.
n klo urusan kendaraan roda 2 emg disebut HONDA, kesini2 jadi kereta. tapi masih banyak koq yg nyebut HONDA. kendaraan roda 4 alias MOBIL, malah disebut MOTOR/MOTO.

sejak ane pindah ke bandung, agak bingung juga sih, kebiasaan ma sebutan di kampung.. hihi…

btw, jkt 3 huruf sejak 2005 kan ya.. medan 2011.. kira2 yg bakal nyusul kota mana ya? surabaya kah?
9.
Gus Pur
March 13, 2011 at 7:49 pm | #11
Log in to Reply | Quote

siip siip siip

1. No trackbacks yet.

You must be logged in to post a comment.
Baksos Tugu Nol KM dan Keliling Propinsi NAD : 22 – 27 April 2011 Buddy, Where Are You? ..
RSS feed
Blog Stats

* 42,074 hits

Categories

* My Communities
* My Gadgets
* My Journeys
* My Partners
* My Works


February 2010 M T W T F S S
« Dec Jun »
1 2 3 4 5 6 7
8 9 10 11 12 13 14
15 16 17 18 19 20 21
22 23 24 25 26 27 28
Blogroll

* Blog at WordPress.com.
* Blog at WordPress.com.

Friends

* Andry Berlianto
* Haryo Widodo
* Imam Arkananto
* Stephen Langitan

My Communities

* awakmedan.net
* CBR Riders
* Milys
* Setang Lebar Brotherhood
* Yamaha Scorpio Club

Online Shop

* OKem – Obeng Kembang

Archives

* June 2011
* February 2010
* December 2009
* October 2009
* September 2009
* August 2009
* July 2009
* June 2009
* May 2009
* April 2009
* March 2009
* February 2009
* January 2009
* December 2008
* October 2008
* August 2008
* July 2008
* June 2008
* May 2008

Recent Comments
hardrijder on Baksos Tugu Nol KM dan Kelilin…
Gus Pur on BK Kau Sudah Pakai 3 Huru…
cicakmerah7 on BK Kau Sudah Pakai 3 Huru…
lischantik on BK Kau Sudah Pakai 3 Huru…
khoent on Outbound, Lido – Jawa Barat : …
khoent on Gadget Review : Nokia E71 dan …
gessi on Gadget Review : Nokia E71 dan …
Tozzy on Sumber Tenaga Cadangan untuk s…
detchi on Outbound, Lido – Jawa Barat : …
beritacuaca on BK Kau Sudah Pakai 3 Huru…
khoent on About Me
blognyamitra on About Me
O2r on BK Kau Sudah Pakai 3 Huru…
jomblo ati on BK Kau Sudah Pakai 3 Huru…
joe trizilo on BK Kau Sudah Pakai 3 Huru…
Recent Posts

* Baksos Tugu Nol KM dan Keliling Propinsi NAD : 22 – 27 April 2011
* BK Kau Sudah Pakai 3 Huruf?
* Buddy, Where Are You? ..
* Sumber Tenaga Cadangan untuk si GetirBerry
* Jalan-jalan ke Pesta Danau Toba 2009 : 10 – 11 Oktober 2009
* Blogger dan Biker Peduli Gempa Sumatera Barat : Awal Oktober 2009
* Thread Gmail di Push-mail Client Blackberry
* Jalan – jalan dari Jakarta ke Medan bersama Panjul : 15 – 19 September 2009
* Tertib Lalu Lintas pada rangkaian Idul Fitri 1430H
* The Rides of My Life : Neng Beatsy
* Pesta Blogger 2009, Chapter Medan : 3 September 2009
* Gadget Review : Nokia E71 dan Blackberry 8900 Javelin
* Pulau Poncan Gadang, Sibolga : 14 – 16 Agustus 2009
* Nol Kilometer, Pulau Weh, Aceh : 17 – 20 Juli 2009
* Hutan Alami Sibolangit dan Air Terjun Loknya : 12 Juli 2009

Top WordPress
Copyright © 2008-2011 – roda dua roda –
Blog at WordPress.com. Theme: INove by NeoEase.