Senin, 13 Agustus 2007

Teman Kakak

Dalam kompetisi sains internasional bagi siswa tingkat sekolah menengah pertama itu, cukup mendapat satu medali emas, maka negara peserta otomatis menjadi pemenang Olimpiade. Selain dua emas, Indonesia meraih tiga perak dan satu perunggu.
Medali emas diraih Johannes Kevin Nangoi (SMP Pangudi Luhur, Jakarta) dan Fernando Richtia Winnerdy (SMP Kanisius, Jakarta). Medali perak diraih Ivana Polim (SMP Sutomo, Medan), Kevin Soedyatmiko (SMP 4 BPK Penabur, Jakarta), dan Aga Krisnanda (SMPN 1 Purwokerto). Sedangkan medali perunggu diperoleh Muhammad Rais Bahtiar (SMP 1 Karanganyar).
"Kita kurang beruntung dan tidak meraih absolute winner tahun ini," kata Yohanes Surya, ketua tim Indonesia. "Siswa yang kita jagokan, Kevin Nangoi, kalah tipis dari peserta Taiwan, yang memperoleh absolute winner."
Dalam kompetisi itu, Kevin Nangoi memperoleh nilai 90,5. Sedangkan absolute winner direbut Taiwan, dengan nilai 91,5 dari nilai total 100. Perbedaan satu poin ini, menurut Yohanes Surya, sama dengan nilai satu soal dari 50 soal pilihan ganda dan 20 soal esai gabungan ilmu fisika, kimia, dan biologi. "Persaingan kali ini luar biasa tajam. Kita akan berjuang merebut absolute winner tahun depan di Taiwan," kata Yohanes.
Perolehan medali kali ini merosot tajam dibandingkan dengan prestasi juara umum pada International Junior Science Olympiad pertama dan kedua. Kali ini tim Indonesia duduk di peringkat keempat, di bawah Korea Selatan, Taiwan, dan Rusia. Kompetisi itu diikuti 180 peserta dari 32 negara, antara lain Taiwan, Korea, Rusia, India, Inggris, Jerman, Belanda, dan Thailand. l tjandra

Tidak ada komentar: