Jumat, 07 Maret 2008

Cahaya (lampu)

Episode 141
5 Maret 2008


Rio menjadi semakin akrab dengan Pertiwi, mereka cukup terhibur karena kini menganggap Cahaya adalah anak mereka yang hilang. Hendra mencoba kembali mengaukan hubungan diantara mereka, namun kali ini Cahaya tak mau menuruti Hendra. Dalam suatu kesempatan Pertiwi berhasil mendapatkan darah Cahaya, ketika menolong Cahaya yang terluka. Ia berniat memeriksakan darah Cahaya ke laboratorium dan berharap golongannya sama dengan dirinya atau Rio.

Raka sangat merindukan Cahaya sehingga ia tak mau disuapi Wangi. Raka juga tidak suka dipanggil Embun, Wangi menangis. Orang tua Wangi meminta Raka untuk tidak menyakiti perasaan Wangi, karena pengorbanan Wangi selama ini sangat besar demi kesembuhan Raka. Raka merasa tidak enak hati, ia meminta maaf pada Wangi dan mengizinkan Wangi memanggilnya Embun.

Sakti akhirnya berterus terang kalau ia memang sengaja melindungi Talitha dari cemoohan siapapun. Semua dimaksudkan agar orang tidak merendahkan Talitha yang mengharapkan cinta Satrya. Sakti juga menegaskan kalau ia benar-benar telah berubah dan yang ia harapkan hanya kebahagiaan Talitha. Talitha menjadi terharu.

Satrya masih terus saja menghibur Cahaya. Ia senang Cahaya sudah lebih baik. Sementara itu Satrya kaget ketika tahu ternyata Talitha kini dekat lagi dengan Sakti, bahkan lebih kaget lagi ketika tahu Sakti memakai jam yang sama dengannya. Cahaya juga mempertanyakan kedekatan Talitha dengan Sakti. Talitha berbohong bahwa ia mulai belajar mencintai Sakti. Ia beralasan betapa bodohnya jika tidak membalas cinta orang yang begitu tulus mencintainya.

Raka menitipkan surat untuk Cahaya melalui Wangi tetapi Wangi tidak mengeposkannya, bahkan merobek surat itu. Kepada Raka wangi berbohong kalau surat itu sudah diposkan Sementara Cahaya sendiri masih sering menengok box surat di rumahnya, siapa tahu ada surat untuknya dari Raka. Meski ia selalu kecewa.

Satrya meminta Cahaya untuk terus melanjutkan kehidupan, tetapi Cahaya salah sangka dengan mengira Satrya memintanya melupakan Raka. Selama hidupnya ia tak akan pernah melupakan Raka. Cahaya marah pada Satrya, tapi kemudian ia sadar terlalu galak pada Satrya. Satrya sendiri curhat dengna Talitha, Talitha berusaha menghiburnya dan menutupi perasaan hati sendiri dengan memberi saran agar terus mengejar Cahaya jika memang tak bisa lupa. Batinnya menangis. Sakti mengulurkan tissue. Ia terharu akan ketulusan Sakti

Tidak ada komentar: