Selasa, 10 Juni 2008

Zaskia

Snap Shots Options [Make this Shot larger] [Close]
Options
Disable
Get Free Shots
zulfaisalputera.files.wordpress.com/2...

Close
Snap Shares for charity
Zulfaisal Putera

Berbagi dengan hati …

* Awal
* Buku Tamu
* Beranda
* Profil
* Bilik Foto
* Bilik Karya
* Bilik Kerja

jump to navigation
Menyaksikan Episode Perdana Sinetron “Munajah Cinta” 5 Mei 2008
Posted by zulfaisalputera in Catatanku, Sinema.
Tags: Catatanku
trackback

MC 1Aku sangat lama tidak menonton sinetron di televisi. Selain karena kurang waktu untuk itu, aku juga melihat mutu sinetron televisi kita lima tahun terakhir sudah menurun dan cenderung mengumbar mimpi dengan skenario sambung-menyambung sesuai permintaan produser dan pemasang iklan. Sinetron terakhir yang sempat memaksaku untuk setia mengikutinya saat itu adalah Si Doel Anak Sekolahan I - V, Keluarga Cemara, dan sinetron yang diadaptasi dari novel-novelnya Mira W. dengan bintang tetapnya Arie Wibowo, Dian Nitami, dan Lulu Tobing. Aku sudah lupa tahun berapa tepatnya. Ketika itu, sinetron-sinetron tersebut sangat membumi dan dibuat sesuai jumlah episode yang direncanakan, tidak pernah dipanjang-panjangkan, menambah konflik dan tokoh-tokoh, hingga tak jelas benang merah cerita.

Beberapa hari dalam seminggu ini aku melihat promosi sebuah sinetron yang sangat gencar di RCTI. Sinetron tersebut tampaknya sengaja diiklankan bertubi-tubi untuk mengikat hati calon penonton film di Indonesia yang baru saja terpenjara oleh fenomena film Ayat-Ayat Cinta (AAC). Pembaca tahu bahwa AAC benar-benar telah menjadi boom yang meruntuhkan hati hampir sebagian besar rakyat Indonesia yang selama ini sudah mulai melupakan bioskop. Apalagi dengan tema islam dan romantismenya, AAC telah berhasil memancing dan menciptakan trend baru perfilman Indonesia yang lagi demam horor dan seks. Iklim inilah yang lagi dicuri pandang oleh RCTI dari pemirsa televisi untuk mengalihkan kembali matanya ke layar kaca.

Judul sinetron tersebut adalah Munajah Cinta (MC). Judul ini membawa kesan bahwa sinetron ini merupakan sinetron religi. Aku tidak tahu apakah judul sinetron yang cerita dan skenarionya ditulis oleh Sadidah El Mughni ini terinspirasi dari lagu Dhani The Rock ‘Munajat Cinta’, ataukah mengambil trend kosa kata berbau Islam, yang memang lagi laris manis dalam dunia pernovelan di tanah air, seperti Ayat-Ayat Cinta, Ketika Cinta Bertasbih, Sajadah Cinta, karya Kang Abik. Yang menarik, sinetron produksi Sinema Art ini memasang bintang-bintang film AAC, yaitu Rianti Cartwrigt, Zaskia A. Mecca, dan Mochtar Sum, ditambah bintang berbakat Baim Wong. Satu lagi, theme song sinetron ini juga menggunakan suara emas Rossa pelantun AAC, yang melantunkan ciptaan Icca Jikustik.

Jujur, setelah menyaksikan promo sinetron MC yang juga menggunakan Ustaz Yusuf Mansyur dan Ustaz Jeffri, dan Hj Neno Warisman sebagi juru kampanyenya, ditambah bakal tampilnya bintang-bintang alumnus AAC, aku merasa terhipnotis. Kerinduan lama tidak menyaksikan sinetron televisi membuat aku menunggu untuk menyaksikan pemutaran episode perdananya yang ditayangkan pada hari Minggu, tanggal 4 Mei 2008, pukul 20.00 wib atau pukul 21.00 wita di RCTI. Aku juga sudah membuat janji dengan orang-orang di rumah untuk menyaksikannya. Bahkan, aku mengirim sejumlah SMS kepada beberapa teman dan siswaku untuk tidak lupa menongkrongi televisi pada pemutaran sinetron tersebut. Maka, jadilah aku menyaksikan sinetron MC malam itu ditemani istri.

Sinetron dibuka dengan adegan larinya tokoh Maemunah (Zaskia) di tengah persawahan dengan pakaian pengantin. Ternyata Mae sedang berusaha menghindarkan diri dari acara pernikahan dirinya dengan seorang rentenir Bakrie (Adipura). Belakangan diceritakan Mae kabur karena tidak setuju dinikahkan dengan rentenir itu yang menjadikan dirinya sebagai pengganti utang ayahnya, Kasan (Pietra Jaya Burnama). Menyaksikan konflik awal ini kontan membuat semangatku melihat MC menjadi sedikit melorot. Aku mengganggap konflik awal yang dijual MC sangat klise dan terlalu vulgar. Begitu mudahnya adegan pengancaman yang dilakukan Bakrie kepada Kasan bahwa pernikahan sebagai pengganti utang harus terjadi disampaikan di depan para tamu yang hadir. Sangat tidak umum terjadi dalam tataran kepatutan sosial di masyarakat kita.

Selanjutnya, Mae menyelamatkan diri ke pesantren milik Kyai Siddik (Mochtar Sum) dan bertemu Attar (Baim Wong). Attar mengambil inisiatif membantu menyembunyikan Mae ke dalam sebuah kotak kayu (mirip peti mati besar). Dan di sinilah kejanggalannya, Mae, dengan pakaian pengantin yang masih melekat sempat lama berada dalam peti tanpa ventilasi itu sepanjang Attar dan Kyai Siddin melaksanakan shalat zuhur. Mungkinkah Mae bisa bertahan bernafas dengan kondisi kotak dan waktu yang cukup lama itu? Nyatanya bisa. Bahkan masih bisa tersenyum setelah di bawa kembali ke rumahnya dan mendengar pernyataan Bakrie bahwa pernikahan ditunda.

Adegan lainnya yang sangat mengganggu nilai kepatutan di masyarakat pedesaan yang masih mempunya tingkat kepedulian yang sangat tinggi adalah adegan penyekapan Kasan, ayah Mae, setelah sebelumnya disiksa Bakrie bersama anak buahnya. Dengan kejadiaan semacam itu, ternyata Mae tidak meminta pertolongan kepada orang-orang di kampung tersebut - yang mungkin digambarkan masih di bawah kekuatan Bakri, tetapi melapor kepada Kyai Siddik dan Attar. Secara kebetulan - dan ini ciri sinetron Indonesia, mereka berdua sedang ke Jakarta setelah menerima sebuah surat dari Khumaira (Rianty). Tak bertemu di pondok, tokoh Mae digambarkan nekat menyusul ke Jakarta. Begitu mudahnya dia meninggalkan ayahnya yang disekap dengan ikut pergi ke Jakarta hanya untuk mengadukan masalah tersebut.

Hal yang membuat aku makin menurun semangat menyaksikan sinetron ini adalah jalan mudah yang diambil oleh Sutradara Widi Wijaya, atau mungkin dari skenarionya, bahwa keluarga yang digambarkan dalam MC adalah keluarga tak sempurna. Persis seperti sinetron-sinetron lainnya, keluarga tokoh dalam sinetron ini hanya mempunyai sedikit anggota. Tokoh utama Attar adalah seorang anak tunggal yang tinggal di rumah maha besar dengan ayah dan ibunya. Tokoh Maemunah, hanya mempunyai ayah dan tak jelas di mana ibu dan saudaranya. Sementara, tokoh Khumaira begitu juga. Seorang anak tunggal, tak punya ayah, bahkan di episode perdana ini, peran ibunya langsung dimatikan. Dikerdilkannya anggota-anggota keluarga dalam MC ini sangat menjauhkan sinetron ini dari kehidupan nyata sehari-hari.MC 2

Memang tampak ada kesengajaan sutradara dan penulis skenario kebanyakan sinetron dan film di Indonesia yang meminimalkan jumlah anggota keluarga tokoh-tokohnya. Alasanya mungkin untuk mengurangi belitan konflik dan permasalahan antartokoh yang pasti akan lebih rumit. Intinya, mereka ambil mudah. Aku jadi teringat dengan Arswendo Atmowiloto yang justru tidak pernah mengkerdilkan jumlah nggota keluarga dalam cerita dan sinetron yang digarapnya. Lihatlah kembali sinetron Keluarga Cemara, kehidupan tukang becak yang tinggal bersama istri dan tiga anaknya. Begitu juga Satu Paman Tujuh Keponakan, luar biasa banyak anggota keluarga yang digambarkan. Toh, cerita tetap menarik dan lebih nyata.

Terus terang, menyaksikan episode perdana MC ini aku kecewa. Tanpa bermaksud untuk bersangka buruk terhadap sinetron MC yang bakal berpuluh episode lagi tayangnya. Aku hanya merasa sutradara tidak menggunakan dengan kesempatan episode perdana ini sebagai pembuka yang manis. Yang aku bayangkan jadinyanya pada episode selanjutnya sinetron ini adalah munculnya adegan-adegan serba kebetulan dan mematahkan logika serta nilai kepatutan di masyarakat. Apalagi sinetron ini rencana akan kejar tayang, maka yang terjadi adalag sebuah produk asal jadi dalam rentang satu pekan. Celakanya nanti, jika mampu menarik pemasang iklan sebanyak-banyaknya berdasarkan rating, maka sinetron ini akan dipangjang-panjangkan dengan penambahan konflik dan tokoh semau gue. Semoga saja tidak.

Sekali pun dimulai dengan kekecewaan, aku tetap merencanakan untuk menyaksikan episode MC selanjutnya, minimal 4 kali tayang. Jika yang aku tengarai di atas betul-betul terjadi, maka aku tidak akan melanjutkan menyaksikannya. Bagiku, promosi awal sinetron MC yang begitu menarik, apalagi memanfaatkan demam AAC, harusnya dimanfaatkan betul-betul oleh sutradara dan penulis cerita untuk membuat cerita yang betul-betul membumi. Apalagi memuat misi Islam, maka tentu harus dikerjakan dengan baik dan tuma’ninah. Bagi pembaca yang suka menyaksikan sinetron di televisi, sayang jika tidak menyaksikan MC ini. Namun bagi penonton kritis sinetron dan film Indonesia, maka kita tunggu dua - tiga epsode lagi. Jika tetap mengecewakan, kembali aku puasa menonton sinetron.

Banjarmasin, 5 Mei 2008

Sinopsis Sinetron Munajah Cinta :



ATTAR (Baim Wong) adalah seorang pemuda kaya, tampan, dan cenderung playboy. Ia adalah anak pejabat yang sibuk berkampanye mencalonkan diri sebagai Gubernur. Meski begitu, sebenarnya ia adalah pemuda yang baik. Attar jatuh cinta pada teman masa kecilnya, KHUMAIRA (Rianti Cartwright). Dan karena ingin mendapatkan hati Khumaira, Attar pun mulai mendalami agama di sebuah desa dengan bimbingan KYAI SIDIK (Mochtar Sum), paman Khumaira.

Saat mencari desa tempat tinggal Kyai Sidik, Attar bertemu dengan MAEMUNAH (Zaskia A. Mecca), seorang gadis desa yang menolongnya menemukan alamat Kyai Sidik. Sejak itu, keduanya pun semakin akrab.

Waktu pun berlalu. Attar mulai berubah menjadi seorang pemuda yang shaleh dan bijaksana. Tutur kata & sikapnya pun menjadi lebih sopan. Hal itu membuat Khumaira semakin kagum dan menyayangi Attar. Ia tidak tahu, bahwa cinta Attar hanyalah milik seorang wanita, Khumaira.

Maemunah sebenarnya telah dijodohkan oleh ayahnya, KASAN (Pietra J. Burnama) dengan seorang rentenir, BAKRIE (Adipura). Kasan terpaksa menjodohkan anaknya, karena ia terlilit hutang banyak dan tidak mampu membayarnya. Di saat akan dilaksanakan ijab Kabul, Maemunah kabur. Mae lari ke Musholla tempat Kyai Sidik dan Attar tinggal. Ia meminta Attar untuk menyelamatkannya. Atas bantuan Kyai Sidik, Maemunah diantarkan kembali ke ayahnya, dan pernikahan Maemunah pun ditunda.

Hari-hari berlalu. Kasan selalu disiksa oleh Bakrie, agar mau memaksa Maemunah untuk menikahinya dengan ikhlas. Tetapi Kasan tidak mau mengorbankan anaknya lagi. Ia meminta Maemunah untuk pergi jauh. Karena tidak tahu harus kemana, Maemunah kembali menemui Attar. Tapi betapa terkejutnya ia mendengar berita bahwa Attar telah kembali ke Jakarta. Maemunah pun dengan nekat menyusul Attar ke Jakarta.

Attar kembali ke Jakarta karena mengetahui ibunda Khumaira sakit keras. Ia ingin selalu berada di sisi Khumaira dan mendampinginya melalui masa-masa sulit, karena tak lama kemudian ibunda Khumaira meninggal dunia.

Maemunah berhasil menemukan alamat Attar di Jakarta. ia mendapatkannya dari surat yang dia temukan di musholla. Tapi sesampainya di sana, ia tidak mendapati Attar di sana. Dan Maemunah pun semakin sedih ketika mendengar alasan ketidakadaan Attar di rumah itu karena ia sedang melayat ke rumah calon mertuanya.

Melihat kehadiran Maemunah di rumah Attar membuat orang tua Attar tidak merasa nyaman. Mereka meminta Attar untuk segera mencari tempat tinggal bagi gadis desa itu. Karena keberadaan Maemunah di rumah mereka akan menimbulkan fitnah, dan itu tidak baik bagi karir SANJAYA (Dwi Yan), ayah Attar. Atas musyawarah dengan Khumairah dan Kyai Sidik, Memunah pun tinggal di rumah Khumairah. Selain karena Maemunah tidak mungkin dipulangkan ke desa, keberadaannya juga dibutuhkan untuk menemani Khumairah yang tinggal sendiri karena baru saja kehilangan ibunya.

Tetapi masalah tidak berhenti sampai di sana. maemunah yang menjalani hari-harinya di rumah Khumairah pun tanpa sadar menjadi “Khumaira wanna be”. Maemunah ingin menjadi sesempurna Khumairah, agar Attar tidak melupakannya. Hal ini membuat Attar merasa terganggu, ia menganggap Maemunah telah memanfaatkan Khumaira. Tetapi ia juga tidak tega terhadap Maemunah, karena sudah ia anggap sebagai adiknya sendiri.

Apakah yang akan terjadi kemudian. Akankah Attar mendapatkan cinta Khumaira?.. lalu, bagaimana dengan Maemunah?.. Ikuti terus kisahnya di sinetron MUNAJAH CINTA.

Disalin dari sini

Trailler 1 sinetron MC :

Trailler 2 sinetron MC :


Komentar»

1. Pakacil - 5 Mei 2008

Sepakat kalau soal sinetron (-dan beberapa karya lain) dari Arswendo yang memang sangat bagus dan memiliki kekuatan yang khas.
Tapi, kalau untuk yang satu ini, MC, ulun benar² gelap, soalnya tadi malam lebih memilih nonton AC Milan vs. Inter Milan. :D

♣ Salam.-

Zul …

MC dan AC cuma beda hurup awal. Kedua-duanya bisa menyenangkan dan bisa mengecewakan. Jika tim favorit sepak bola kita kalah, maka kekecewaanlah yang muncul, seperti kecewanya aku dengan episode perdana MC.

Minggu malam depan tongkrongin aja lagi te ve, mau AC atau MC?

Tabik!

2. Yari NK - 5 Mei 2008

Yang kurang dari kebanyakan sinetron di Indonesia adalah sinematografinya yang kurang indah (keindahan yang ditampilkan hanyalah berupa rumah2 mewah dan mobil2 mewah sungguh menjemukan), dialog yang bertele2, kepanjangan dan tidak perlu, terkadang dialognya sangat dangkal, terlalu didramatisasi di mana adegan menangis selalu diekspresikan terlalu lama dan berlebihan, serta plot cerita yang sederhana, klise dan mudah ditebak. Namun saya menjadi maklum ketika mengetahui berapa budget/anggaran untuk sebuah sinetron (yang Production House-nya hanya mengejar untung belaka) dan juga minimnya sumberdaya manusia yang ada….

Zul …

Tumbuh suburnya production house (PH) membuka banyak peluang. Selain wadah untuk pengembangan bakat seni lakon dan hiburan, juga pengembangan bisnis. Jelas PH lebih mengutamakan orientasi bisnis untuk mempertahankan eksistensinya. Tak banyak PH yang berjalan pada sisi idealisme sebuah seni. Maka itu, tak bisa dinafikan bahwa sinetron dan film merupakan bagian ekonomi pasar. Apa yang dibutuhkan pasar, itulah yang diberikan.

Semoga tetap ada PH yang berjalan pada tataran idealisme karya, di samping bisnis.

Tabik!

3. prilliani - 5 Mei 2008

sinetron ini merupakan tontonan sekaligus tuntunan yang baik untuk qt di tengah arus globalisasi yang semakin mengikis dan menjauhkan qt dari aturan2 agama
sinetron ini menjadi mata air yang menyejukkan hati setiap orang yang melihatnya.
moga2 n sya ykin sinetron ini akan mndu2ki reting 1 di dunia pesinetronan indonesia

Zul …

Dari segi visi dan misi, aku tidak meragukan sinetron MC ini.
Yang aku persoalkan dan sering menjadi ‘noda’ kualitas sinetron adalah alur dan adegan yang mematahkan logika dan nilai kepatutan yang berlaku di masyarakat.
Semoga aku hanya kecewa MC di episode awal ini saja. Episode selanjutnya bisa lebih baik.
Kita tunggu dan berharap.

Tabik!

4. tatik - 5 Mei 2008

assalamualaikum wr.wb
di sinetron Mc ini tokoh attar yang dulunya kelihatan orang yang angkuh tidak diperlihatkan secara detail,tiba tiba saja langsung berubah menjadi sosok orang yang alim.seharusnya di ceritakan terlebih dahulu latar kehiduapan kehiduapan attar sebelum ia tinggal di pesantren bersama kyai sidiq,agar penonton bisa mengetahui secara detail sebarapa besar parubahan yang dialami oleh attar yang dulunya orang angkuh dan kemudian menjadi orang yang sangat alim.di episod pertama MC ini critanya belum begitu jelas,karna latar belakang kehidupan si pemain belum terlihat secara jelas.hanya tiba tiba saja menuju konflik,yaitu ayah maemunah terbelit hutang sama juragan bakri,dan ayah maemunah tidak basa membayarnya dan digantikan dengan cara menikahkan putri semata wayangnya yaitu maemunah dengan juragan bakri.di sinetron perdana mc ini kedekatan attar dengan maemunah tidak dilihatkan secar jelas hanya saja pada waktu attar yang sedang mencari kayai sidiq secara tidak sengaja bertemu dengan maemunah kemudian maemunah mengantarkannya ke kyai sidiq dan itupun juga tidak di critakan secara jelas.kisah cinta antara khumaera dengan attar pada masa lalunya juga belum di critakan yang katanya attar mencintai sebuah gadis dan gadis itu bernama khumaera dan gadis itu menolaknya karna si attar sendiri pengetahuannya tentang agama masih kurang,dan akhirnya khumaera menyuruhnya untuk mendatangi kyai siddiq selaku paman dari khumaera agar attar bisa mendalami tentang agama islam dengannya.
saya selaku penggemar sinetron MC mohon agar crita di sinetron ini letak kehidupannya digambarkan atau di ceritakan secara lebih rinci,agar si penonton bisa memahami isi cerita dari sinetron MC dan bisa mengambil nilai positif dari sinetron ini.semoga sinetron MC ini mendapatkan rating pertama di dunia perfilman indonesia.dan sinetron ini lebih berbobot dibandingakan dengan sinetron sinetron lainnya.
wassalamualaikum wr.wb.

Zul …

Senang membaca komentarmu. Referensimu tentang MC lebih banyak dari yang aku tahu. Idealnya memang harus ada adegan-adegan yang menjelaskan alasan dan proses perubahan sikap dan kejadian yang dialami tokoh-tokoh dalam sinetron tersebut. Namun, bisa saja dijelaskan dalam bentuk dialog antar pemain atau adegan kilas balik di tengah-tengah cerita, seperti adegan pertama kali bertemunya Attar dengan Mae yang digambarkan secara flashback.
Kita masih berharap episode selanjutnya bisa lebih baik. Kita tunggu saja!

Tabik!

5. Rahmadona fItria - 5 Mei 2008

Saya sebagai pembaca yang sangat menyenangi ACdan film yan juga dah liah, cuma belum lihat film MC. Salam kenal…

Zul ….

Terimakasih telah mengunjungi blog aku dan salam kenal juga.
Jika sempat nonton dari Minggu sampai Jumat malam mulai pk, 20.00 wib.
Setelah itu, bagaimana komentarmu.

Tabik!

6. Ahmad Nur Irsan Finazli - 5 Mei 2008

Saya pingin lihat keduanya cuman belum menyempatkan diri aja, kalo dirumah sih sering diceritaiin aja sama istri, yah saya salut akan film AC. Juga salut sama Sampeyan yang ikut mengapresiasi.
Makasih.

Zul …

Sayangnya Anda belum sempat menyaksikan. Paling tidak film AAC. DVD-nya banyak tuh di pasaran jika di bioskop sudah tak tayang lagi. Sementara sinetron MC, bolehlah disaksikan juga sebagai bahan perbandingan. Siapa tahu baik menurut Anda.

Aku tunggu komentarnya.

Tabik!

7. BLOGIE - 5 Mei 2008

Pengen nonton juga sih, tapi tetep aja nggak ngeh dengan dunia persinetronan indonesia… Ndak mutu soalnya.

Salam.

Zul …

Jika bermutu, bolehlah luangkan waktu.
Namun, kebanyakan yang asal, makanya ditinggal.
Coba tonton satu dua episode dulu.
Siapa tahu menyesal.

Tabik!

8. SQ - 5 Mei 2008

mungkin memang sengaja dibikin demikian, seperti film a2c, banyak yang berkomentar film itu “sedikit” “terpeleset” dari makna yang ingin disampaikan sebenarnya.

tapi kang zoel, biasanya kan film2 seperti itu hanya menyesuikan opini rakyat? bila rakyat suka hidup di “alam mimpi” yang menjual “kebetulan”, dll, bisa jadi…

Tanya kenapa? :-) :-)

Zul …

Pikiran orang bisnis adalah memenuhi kebutuhan pasar.
Dunia sinema kita sudah oriented bisnis. Kita maklumi karena mereka hidup dari keuntungan jualannya.
hanya, kita tidak boleh skeptis.
Pasti suatu massa akan kembali hadir sinetron berkualitas.

Tabik!

9. Sawali Tuhusetya - 5 Mei 2008

sayang sekali, saya belum sempat juga melihat tayangannya, pak zul. mudah2an kehadiran sinteron “MC” ini bisa mereduksi citra sinteron kita yang rata2 hanya sekadar mendedahkan budaya pop yang kurang membumi. saya pribadi sangat memimpikan sinteron kita bisa ikut berkiprah dalam memberikan pencerahakn kepada publik sehingga penonton bisa belajar bagaimana menghadapi hidup dan kehidupan dngan penuh sentuhan nilai-nilai luhur kemanusiaan, tidak lagi terbonsai oleh kekerasan.
Tabik!

Zul …

Harapanku juga begitu, Mas.
Aku yakin ada itikad baik dari produser dan sutradara MC untuk meneruskan kesuksesan AAC dalam mengangkat misi islam.
Kita lihat saja episode berikutnya.

Tabik!

10. chic - 5 Mei 2008

haaaah.. saya sudah duga ceritanya akan menjadi seperti itu… kasian sekali kalo pesan dakwah yang seharusnya sampai kalah dengan komersil… dari awal memang sudah tidak berniat untuk menonton.

Zul …

Kalau sudah ga niat, ya ga mungkin liat.
Sekali waktu, cobalah tengok barang sejenak.
Siapa tahu tambah ‘neg’!

Tabik!

11. lmjaelani - 5 Mei 2008

waduh, saya belum nonton tuh, tapi setelah baca tulisan ini jadinya gak bakalan pernah nonton.

sinteron? pasti muternya disitu situ aje, hehe. semoga kelak ada sinetron yang bagus, “kayak kiamat sudah dekat” atau “para pencari tuhan”

peace

Zul ..

Kita hanya mampu ’semoga’, Mas!
Semoga catatan kita ini dibaca para pembuat film dan sinetron.

Tabik!

12. fikriana - 5 Mei 2008

Ass, salam kenal pak
Semalam saya juga ikutan nonton MC walaupun gak dari awal, sejak awal saya pesimis kalau sinetron ini akan bagus. Biasa pak namanya juga sinetron Indonesia banyak bohongnya. Dan pastinya episodenya panjang banget. Si Doel Anak Sekolahan, Keluarga Cemara, Lorong waktu, Kiamat Sudah Dekat atau Para Pencari Tuhan menurut saya adalah contoh sinetron yang bagus. Saya lebih suka melihat drama korea, jepang, atau taiwan menurut saya actingnya sangat natural tidak dibuat-buat dan jalan ceritanya tidak terlalu panjang. Jadi yang nonton gak bosen kayak film Jawel in palace, itu drama bagus banget pesan moral sampai ke penonton dan tidak menghilangkan kebudayaan mereka. Coba sinetron Indonesia bisa kayak gitu. Memang negara kita harus lebih banyak lagi belajar ke siapapun dari segala bidang. Biar tambah maju.

Zul …

Kita berharap akan ada sinetron semacam SDaS, Keluarga Cemara, Lorong Waktu, Jedela Rumah Kita, dan beberapa yang lain lagi, yang telah meletakkan realita kepada pemirsa.
Kita liat aja bagaimana episode MC selanjutnya.

Tabik!

13. nenyok - 5 Mei 2008

Salam
Wah entah kenapa saya ga penasaran atau tertarik nonton, mungkin karena kapok nonton yang sudah2 paling2 ceritanya identik serupa jadi bosan akh :)

Zul …

Bisa juga kapok, ya!
Asal jangan sangka buruk dululah.
Kita liat saja episode selanjutnya.

Tabik!

14. ILYAS AFSOH - 5 Mei 2008

SINETRON INDONESIA,
APAPUN JUDULNYA, SAYA SUDAH KADUNG MEMBLACK LISTNYA

MENONTON SINETRON, BUKAN PILIHAN BIJAK BAGI ORANG YANG INGIN JADI LABIHBAIK

Zul …

Sinetron memang buat ditonton.
Soal ditonton siapa, mbuh!

Tabik!

15. oRiDo - 6 Mei 2008

hhhh…
di endonesia emang susah deh masalah ginian..
seringkali mengedepankan sisi komersil daripada religi..

Zul …

Tampaknya begitu.
Kita tunggu saja episode-episode lanjutannya.

Tabik!

16. Rommy - 6 Mei 2008

dah 2 episode saya lihat, dan kalo diamati ada yang alur yang dipaksakan dan seharusnya tidak demikian, tapi…….ga pa…

Zul …

Betul.
Pada episode ke-2 juga aku temukan banyak hal dipaksakan.
Mungkin sebentar lagi kita akan sama-sama lupakan sinetron MC ini.

Tabik!

17. addiehf - 6 Mei 2008

[...] sinetron indonesia = hiburan yang tidak mendidik, karena kebanyakan hanya tentang cucuran air mata si miskin yang selalu disiksa oleh si kaya atau yang punya kuasa. emang kebanyakannya bgitu khan? [...]

Zul …

Boleh aku luruskan?
Sinetron Indonesia = hiburan yang (mestinya) mendidik.
Sayangnya, masih dalam penggambaran hitam putih kehidupan.
Padahal banyak sisi lain kehidupan yang bisa diungkap.
Kita lihat saja perkembangannya.

Tabik!

18. yossyrahadian - 6 Mei 2008

cuma satu sinetron yang bener2 saya suka
“Dua Pelangi”
yang maen Nugie sama Ayuning Sukarman
ga mencla-mencle

Zul …

Wah, aku ga tahu tuh.
Bikin tulisan tentang itu dong.
Di mana plus minusnya.
Trims.

Tabik!

19. Terkesan dg sound track Munajah Cinta « Corat-coret Anto S. Nugroho - 6 Mei 2008

[...] sangat mirip dg AAC (yang sampai sekarang saya belum juga melihatnya). Review menarik saya baca di sini. [...]

Zul …

Yang mirip hanya tiga pemain utamanya saja.
Ceritanya beda. Saking bedanya, ga masuk akal.

Tabik!

20. antokoe - 6 Mei 2008

mungkin “Munajah Cinta” awal kebangkitan sinetron berlabel religi atau hanya momentum dari efek AAC ?.
kebetulan aku posting tentang kehadiran sinetron ini.

Zul …

Kalau soal kebangkitan sinetron, sih ga.
Kalau latah dari AAC, ini yang pasti.
Hanya yang namanya mengekor, ga sebagus kepalanya.

Tabik!

21. hafidzi - 7 Mei 2008

mantap lah paling tidak,
tp tetap kalah dunia perfilm an kita ama korean, yg selalu multilingual, ato Mesir yg kaya dengan pengetahuan dan agama. walaupun dunia cinta jg mereka ngga mau kalah….^^

Zul …

Mungkin kita bisa belajar banyak dari negara-negara yang sudah maju drama televisinya.

Tabik!

22. wennyaulia - 7 Mei 2008

sinetron Indonesia…dengan mengusung tema apapun, tetap akan jadi sinetron
yang hampir selalu berlebihan di sana sini :lol:
bravo sinetron endonesa! :mrgreen:

Zul …

Pinjam slogan iklan minuman botol :
“Apa pun sinetronnya, tetap ga enak ditontonnya”
He he he …

Tabik!

23. Ersis Warmandyah Abbas - 7 Mei 2008

Ya ntar nonton deh …

Zul …

Sempat liat sinetron, Bang?

Tabik!

24. marsini - 7 Mei 2008

Sudah 2,5 tahun gak lihat sinetron.
Ternyata gak berubah juga ya dari dulu..tetap overakting.
Untung deh gak nonton.

Zul …

Sudah 2.5 tahun gak liat sinetron?
Masih biasa.
Temanku 2.5 tahun ga liat te ve (?)

Tabik!

25. natazya - 7 Mei 2008

heum…

saya ga suka liat sinetron!
liat tv aja jarang… *pengen deh pasang tv kabel!*
akankah sinetron ini menawarkan sesuatu yang bisa membuatku tergerak?
atau sama aja kaya sinetron deket deket lebaran lainnya?

ah ta tau lah…
menonton saja aku malas heuheuheuhe

Zul …

Sekali-sekali kita memang perlu menengok musim di negeri sendiri.
Barangkali ada perubahan musim yang bagus.

Tabik!

26. realylife - 7 Mei 2008

saya ngga jadi nonton , takut kecewa juga


Zul …

Akhirnya memang harus kecewa.

Tabik!

27. SHALEH - 11 Mei 2008

Aku tidak suka dengan sinetron indonesia bahkan sampai ke filmnya khususnya yang bernuansa horor, cinta dan komedi dewasa.

Zul …

Setiap orang boleh bersikap, termasuk terhadap karya sinema Indonesia.
Hanya, sekali waktu, perlu juga kita memberi apresiasi sebagai bentuk penghargaan terhadap karya anak bangsa sendiri.

Tabik!

28. IzuL - 13 Mei 2008

Hampir mirip2 AAC sih cerita nya…
Sedikit mencontek!! Boleh2 aja sih…tapi masalahnya AAC lagi tenar, jadi kesan nya kayak niru gitu

Zul …

Latah ngekor itu biasa.
Yang tak biasa, memelopori!

Tabik!

29. sandy - 21 Mei 2008

salam sejahtera untuk bapak sekeluarga….

kebetulan istri saya lagi demem sama sinetron yg satu ini pak, dan sekaligus bikin istri saya sakit hati juga gara-gara di sinetron tersebut si istri tua rela dimadu (tapi anehnya ga pernah mau keltinggalan satu episode pun hehehehe). Dilihat dari materi cerita yang mengangkat masalah poligami, sepertinya sinetron ini terlalu dilebih-lebihkan, bahkan istri Rasulullah SAW pun (Aisyah & Hafsah) tidak sedemikian “baik hati” menyikapi saat nabi hendak berpoligami. Bahkan konon cerita, Hafsah pernah ditalak satu oleh Rasulullah akibat berkonspirasi dengan Aisyah untuk menggagalkan pernikahan beliau yang keempat. Semulia apapun hati wanita tetaplah ada perasaan cemburu. Dan konon cerita lagi, barang siapa tidak ada perasaan cemburu dalam keluarga maka tidak akan mencium bau surga. dalam sinetron ini cuma istri kedua yang notabene rapor agamanya dibawah rata menggebu-gebu ingin menggagalkan pernikahan Attar yang ketiga.
Nah trus siapa dong yang bakal mencium aroma surga diantara ketiganya?

salam

Zul …

Terimakasih atas perhatiannnya.
Salam buat istri Anda yang takzim menikmati MC.
Semoga ada makna yang bisa dipetik.

Tabik!

30. zee - 21 Mei 2008

Munajah Cinta, versi sinetron ayat-ayat cinta. ceritanya dan adegan hampir sama. tapi subhanallah penuh makna. semoga banyak orang yang kembali ke jalan kebaikan setelah menonton sinetron. dengan dibuat sinetron yang durasinya lebih panjang, smoga banyak yang tercerahkan.

Zul ..

Amin!
Ada banyak harapan di balik suatu pelajaran.
Sinetron MC mestinya juga memberikan itu kepada penontonnya.

Tabik!

31. yellashakti - 26 Mei 2008

udah liat dikit, tapi ya sinetron islam standar,,konfliknya seputar itu saja,,untuk hiburan lumayanlah,,daripada nonton sinetron laen yang mutunya gak karuan

Zul …

Benar juga, ya!
Tak ada akar, Munajah Cinta-pun jadi.

Tabik!

message
name email url

search

*
Dengan nama Allah
*

*
Salamku
Zulfaisal Putera Selamat Datang di Blog Zulfaisal Putera Semoga selalu bisa ...
*
Call zulfaisalputera from your phone!
*
Mutiara Minggu Ini
Ada tujuh macam amal yang pahalanya mengalir terus kepada seorang hamba padahal dia sudah berada dalam kuburnya setelah wafat; 1) orang yang mengajarkan suatu ilmu, 2) menggali sumur (untuk kepentingan umum), 3) menanam pohon kurma, 4) membuat (saluran) sungai, 5) membangun masjid, 6) mewakafkan (mewariskan) mushhaf Al-Quran, atau 7) meninggalkan anak saleh yang selalu berdoa memohon pengampunan untuknya (sesudah wafatnya). (HR Al-Bazzar - Abu Nu'aim).
*
Tanggalan
Mei 2008 S S R K J S M
« Apr Jun »
1 2 3 4
5 6 7 8 9 10 11
12 13 14 15 16 17 18
19 20 21 22 23 24 25
26 27 28 29 30 31
*

*
Koper
*
Dokumen
*
Data pengunjung
o 22,753 orang
*
Deteksi Pembaca
IP
Free website counter
Locations of visitors to this page Site Meter who's online
*
Terbanyak Dibaca
o Speedy : Selalu ada Cara untuk Mencerdaskan
o Menyaksikan Episode Perdana Sinetron "Munajah Cinta"
o Menamu Lihan, Melihat Intan, Membaca Kesahajaan
o Bilik Foto
o Ayat-Ayat Cinta : Menilik Titik Perbedaan Antara Novel dan Film
*
Tulisan terakhir
o zulfaisalputera
+ Speedy : Selalu ada Cara untuk Mencerdaskan
+ Surat dari Ratna Sarumpaet
+ Ratna Sarumpaet dan Bursa Pilpres 2009 : Sebuah Pendidikan Politik
+ Seminar Nasional ‘Taufiq Ismail : 55 Tahun dalam Sastra Indonesia’ : Auditorium Perpustakaan Nasional Jakarta, 17 Mei 2008.
+ Gelar Sastra Indonesia - Malaysia : PDS H.B. Jassin, 16 Mei 2008
*
Cara Membuat Blog Blogger Indonesia Button Creator for free - make 80x15 and 88x31 in seconds Join My Community at MyBloglog!
*
*
*
Komentarmu
Misbakhul Munir di Membuat dan Mempresentasikan…
annmolly di Speedy : Selalu ada Cara untu…
annmolly di Speedy : Selalu ada Cara untu…
taufik79 di Speedy : Selalu ada Cara untu…
sainulh di Speedy : Selalu ada Cara untu…
ahlicacing di Speedy : Selalu ada Cara untu…
arifiani di Speedy : Selalu ada Cara untu…
Ari di Speedy : Selalu ada Cara untu…
annmolly di Speedy : Selalu ada Cara untu…
Yari NK di Speedy : Selalu ada Cara untu…
sandi di Buku Tamu
Ersis Warmansyah Abb… di Speedy : Selalu ada Cara untu…
realylife di Jangan Panggil Aku Kartin…
siska di Jani itu Telah Diucapkan di Ma…
indra1082 di Surat dari Ratna Sarumpae…
*
Yang sempat singgah
View My Profile View My Profile View My Profile View My Profile View My Profile
Powered by BlogCatalog
*
Guru
o A. Ghofur
o Helwatin Najwa
o M. Hasbi Salim
o Rusmila
o Sandy Guswan
o Sawali Tuhusetya
o Suhadi
o Taufik
o Wahyu
*
Kampung Sebelah
o Biografi Penyair Indonesia
o Cinta Masjid
o Dunia Fiksi
o Dunia Kebudayaan Melayu
o Ensiklopedia Wikipedia
o Forum Lingkar Pena
o Jurnal Nasional
o Keluarga Pengarang
o Kerajaan Banjar Virtual
o Klub Sastra Bentang
o Komunitas Blogger Kalsel
o Komunitas Utan Kayu
o KTSP
o Portal Cerita Pendek
o Pusat Bahasa
o Rumah Dunia
o Sastra & Budaya Kalsel
o WordPress.com
*
Pondok Belajar
o Depdiknas
o Edukasi Net
o Institut Pertanian Bogor
o Institut Teknologi Bandung
o Jaringan Pendidikan Nasional
o Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
o Perpustakaan Digital
o Portal Pendidikan Indonesia
o Sekolah Maya
o SMA Negeri 10 Banjarmasin
o SMA Negeri 2 Banjarmasin
o SMA Negeri 6 Banjarmasin
o Universitas Diponegoro Semarang
o Universitas Gajah Mada
o Universitas Indonesia
o Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin
o Universitas Padjadjaran Bandung
*
Siswa
o R. Daulay
o Reza F. Shaoran
*
Tetangga
o A. Fatih Syuhud
o A. Mustofa Bisri
o Arsyad Indradi
o Asma Nadia
o Dewi Lestari
o Dian Sastro Wardoyo
o Ersis Warmansyah Abbas
o Farah Hidayati
o Goenawan Muhammad
o Harie Insani Putra
o Helvy Tiana Rosa
o Iwan Fals
o Khalid Mustafa
o Lihan
o Maia Estianti
o Pakacil
o Sainul Hemawan
o Sandi Firly
o Seno Gumira Ajidarma
o Sheila Majid
o Soni Farid Maulana
o Susilo Bambang Yudhoyono
o Wulan Guritno
o Yari N.K.
*
RSS Kantor Berita Antara
o Perkampungan Ahmadiyah Aman 10 Juni 2008
o 100 Tokoh Dunia akan Hadiri Forum Perdamaian Dunia II di Jakarta 10 Juni 2008
o Reformasi Birokrasi Jalan di Tempat Digagalkan Perilaku Korup 10 Juni 2008
o Jamaan Ahmadiyah Tetap Beribadah Meski SKB Diterbitkan 10 Juni 2008
o Waspadalah dengan "Happy Five" 10 Juni 2008
*
RSS Berita Budaya Tempo Interaktif
o Nilai Jazz Nial
o Pertentangan Yin dengan Yang
o Foto Hantu
o Toast Anggur Glenn Fredly
o Coretan Abstrak Shawnee Puti
*
Singgah
Agenda Berbicara Catatanku Didaktika Karya Tamu Lensaku Pendidikan Sastra Sinema
*
Aku dan Mereka
Zul - Budi Dharma (1)

Zul - Ahmadun

Ahmad Slamet - Zul

Asma Nadia - Zul - Helvi Tiana Rosa

More Photos
*
Meta
o Masuk log
o RSS Entri
o RSS Komentar
o WordPress.org
*

glitter-graphics.com

*
Feed
* Penuh
* Komentar

* Theme: Regulus by Binary Moon
* Blog pada WordPress.com.
* Puncak

Tidak ada komentar: