Rabu, 07 April 2010

Indonesia

[tutup]
Permohonan beasiswa untuk Wikimania 2010 telah dibuka sekarang. Daftarkan sekarang!
[Sembunyikan]
[Bantulah kami menerjemahkan!]

Selamat datang, selamat menyunting, dan selamat berkompetisi bagi ke-90 peserta Kompetisi menulis di Wikipedia bahasa Indonesia: "Bebaskan Pengetahuan 2010" 1 April-20 Juni 2010.
Indonesia
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
Perlindungan dari pemindahan
Untuk kegunaan lain dari Indonesia, lihat Indonesia (disambiguasi).
"RI" beralih ke halaman ini. Untuk kegunaan lain dari RI, lihat RI (disambiguasi).
Republik Indonesia

Bendera Lambang
Motto: Bhinneka Tunggal Ika
(Bahasa Jawa Kuno: "Berbeda-beda tetapi tetap Satu")
Ideologi nasional: Pancasila
Lagu kebangsaan: Indonesia Raya
Ibu kota
(dan kota terbesar) Jakarta
6°10.5′S 106°49.7′E / 6.175°LS 106.8283°BT / -6.175; 106.8283
Bahasa resmi Bahasa Indonesia
Pemerintahan Republik presidensial
- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
- Wakil Presiden Boediono
- Ketua MPR Taufik Kiemas
- Ketua DPR Marzuki Alie
- Ketua DPD Irman Gusman
Kemerdekaan dari Belanda
- Diproklamasikan 17 Agustus 1945
- Diakui (sebagai RIS) 27 Desember 1949
- Kembali ke RI 17 Agustus 1950
Luas
- Total 1,904,569 km2 (15)
- Air (%) 4,85%
Penduduk
- Perkiraan 19 Juni 2009 230.472.833[1] (4)
- Sensus 2000 206.264.595
- Kepadatan 134/km2 (84)
PDB (KKB) Perkiraan 2009
- Total Rp. 8,576 triliun
(AS$ 909 miliar)[2]
- Per kapita Rp. 37,538 juta
(AS$ 3,979)[2]
PDB (nominal) Perkiraan 2009
- Total Rp. 4,821 triliun
(AS$ 511 miliar)[2]
- Per kapita Rp. 21.113 juta
(AS$ 2,238)[2]
IPM (2006) Green Arrow Up Darker.svg 0.734[3] (menengah) (111)
Mata uang Rupiah (Rp) (IDR)
Zona waktu WIB (+7), WITA (+8), WIT (+9)
Lajur kemudi Kiri
Domain internet .id
Kode telepon +62
lihat • bicara • sunting

Republik Indonesia disingkat RI atau Indonesia adalah negara di Asia Tenggara, yang dilintasi garis khatulistiwa dan berada di antara benua Asia dan Australia serta antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia. Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 17.508 pulau, oleh karena itu ia disebut juga sebagai Nusantara (Kepulauan Antara). Dengan populasi sebesar 222 juta jiwa pada tahun 2006,[4] Indonesia adalah negara berpenduduk terbesar keempat di dunia dan negara yang berpenduduk Muslim terbesar di dunia, meskipun secara resmi bukanlah negara Islam. Bentuk pemerintahan Indonesia adalah republik, dengan Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan Presiden yang dipilih langsung. Ibukota negara ialah Jakarta. Indonesia berbatasan dengan Malaysia di Pulau Kalimantan, dengan Papua Nugini di Pulau Papua dan dengan Timor Leste di Pulau Timor. Negara tetangga lainnya adalah Singapura, Filipina, Australia, dan wilayah persatuan Kepulauan Andaman dan Nikobar di India.

Sejarah Indonesia banyak dipengaruhi oleh bangsa lainnya. Kepulauan Indonesia menjadi wilayah perdagangan penting setidaknya sejak abad ke-7, yaitu ketika Kerajaan Sriwijaya menjalin hubungan agama dan perdagangan dengan Tiongkok dan India. Kerajaan-kerajaan Hindu dan Buddha telah tumbuh pada awal abad Masehi, diikuti para pedagang yang membawa agama Islam, serta berbagai kekuatan Eropa yang saling bertempur untuk memonopoli perdagangan rempah-rempah Maluku semasa era penjelajahan samudra. Setelah berada di bawah penjajahan Belanda, Indonesia menyatakan kemerdekaannya di akhir Perang Dunia II. Selanjutnya Indonesia mendapat berbagai hambatan, ancaman dan tantangan dari bencana alam, korupsi, separatisme, proses demokratisasi dan periode perubahan ekonomi yang pesat.

Dari Sabang sampai Merauke, Indonesia terdiri dari berbagai suku, bahasa dan agama yang berbeda. Suku Jawa adalah grup etnis terbesar dan secara politis paling dominan. Semboyan nasional Indonesia, "Bhinneka tunggal ika" ("Berbeda-beda tetapi tetap satu"), berarti keberagaman yang membentuk negara. Selain memiliki populasi padat dan wilayah yang luas, Indonesia memiliki wilayah alam yang mendukung tingkat keanekaragaman hayati terbesar kedua di dunia.
Daftar isi
[sembunyikan]

* 1 Etimologi
* 2 Sejarah
* 3 Politik dan pemerintahan
* 4 Pembagian administratif
* 5 Geografi
o 5.1 Sumber daya alam
* 6 Ekonomi
* 7 Peringkat internasional
* 8 Demografi
* 9 Kebudayaan dan warisan
o 9.1 Pertunjukan
o 9.2 Busana
o 9.3 Arsitektur
o 9.4 Olahraga
o 9.5 Seni musik
o 9.6 Boga
o 9.7 Perfilman
o 9.8 Kesusastraan
* 10 Ekologi
* 11 Rujukan
* 12 Pranala luar

Etimologi
Lihat pula: Sejarah nama Indonesia

Kata "Indonesia" berasal dari kata dalam bahasa Latin yaitu Indus yang berarti "Hindia" dan kata dalam bahasa Yunani nesos yang berarti "pulau".[5] Jadi, kata Indonesia berarti wilayah Hindia kepulauan, atau kepulauan yang berada di Hindia, yang menunjukkan bahwa nama ini terbentuk jauh sebelum Indonesia menjadi negara berdaulat.[6] Pada tahun 1850, George Earl, seorang etnolog berkebangsaan Inggris, awalnya mengusulkan istilah Indunesia dan Malayunesia untuk penduduk "Kepulauan Hindia atau Kepulauan Melayu".[7] Murid dari Earl, James Richardson Logan, menggunakan kata Indonesia sebagai sinonim dari Kepulauan India.[8] Namun, penulisan akademik Belanda di media Hindia Belanda tidak menggunakan kata Indonesia, tetapi istilah Kepulauan Melayu (Maleische Archipel); Hindia Timur Belanda (Nederlandsch Oost Indië), atau Hindia (Indië); Timur (de Oost); dan bahkan Insulinde (istilah ini diperkenalkan tahun 1860 dalam novel Max Havelaar (1859), ditulis oleh Multatuli, mengenai kritik terhadap kolonialisme Belanda).[9]

Sejak tahun 1900, nama Indonesia menjadi lebih umum pada lingkungan akademik di luar Belanda, dan golongan nasionalis Indonesia menggunakannya untuk ekspresi politik.[9] Adolf Bastian dari Universitas Berlin memasyarakatkan nama ini melalui buku Indonesien oder die Inseln des Malayischen Archipels, 1884–1894. Pelajar Indonesia pertama yang menggunakannya ialah Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara), yaitu ketika ia mendirikan kantor berita di Belanda yang bernama Indonesisch Pers Bureau di tahun 1913.[6]
Sejarah
!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Sejarah Indonesia
Lihat pula: Sejarah Nusantara

Peninggalan fosil-fosil Homo erectus, yang oleh antropolog juga dijuluki "Manusia Jawa", menimbulkan dugaan bahwa kepulauan Indonesia telah mulai berpenghuni pada antara dua juta sampai 500.000 tahun yang lalu.[10] Bangsa Austronesia, yang membentuk mayoritas penduduk pada saat ini, bermigrasi ke Asia Tenggara dari Taiwan. Mereka tiba di sekitar 2000 SM, dan menyebabkan bangsa Melanesia yang telah ada lebih dahulu di sana terdesak ke wilayah-wilayah yang jauh di timur kepulauan.[11] Kondisi tempat yang ideal bagi pertanian, dan penguasaan atas cara bercocok tanam padi setidaknya sejak abad ke-8 SM,[12] menyebabkan banyak perkampungan, kota, dan kerajaan-kerajaan kecil tumbuh berkembang dengan baik pada abad pertama masehi. Selain itu, Indonesia yang terletak di jalur perdagangan laut internasional dan antar pulau, telah menjadi jalur pelayaran antara India dan Cina selama beberapa abad.[13] Sejarah Indonesia selanjutnya mengalami banyak sekali pengaruh dari kegiatan perdagangan tersebut.[14]
Sejak abad ke-1 kapal dagang Indonesia telah berlayar jauh, bahkan sampai ke Afrika. Sebuah bagian dari relief kapal di candi Borobudur, k. 800 M.

Di bawah pengaruh agama Hindu dan Buddha, beberapa kerajaan terbentuk di pulau Kalimantan, Sumatra, dan Jawa sejak abad ke-4 hingga abad ke-14. Kutai, merupakan kerajaan tertua di Nusantara yang berdiri pada abad ke-4 di hulu sungai Mahakam, Kalimantan Timur. Di wilayah barat pulau Jawa, pada abad ke-4 hingga abad ke-7 M berdiri kerajaan Tarumanegara. Pemerintahan Tarumanagara dilanjutkan oleh Kerajaan Sunda dari tahun 669 M sampai 1579 M. Pada abad ke-7 muncul kerajaan Malayu yang berpusat di Jambi, Sumatera. Sriwijaya mengalahkan Malayu dan muncul sebagai kerajaan maritim yang paling perkasa di Nusantara. Wilayah kekuasaannya meliputi Sumatera, Jawa, semenanjung Melayu, sekaligus mengontrol perdagangan di Selat Malaka, Selat Sunda, dan Laut Cina Selatan.[15] Di bawah pengaruh Sriwijaya, antara abad ke-8 dan ke-10 wangsa Syailendra dan Sanjaya berhasil mengembangkan kerajaan-kerajaan berbasis agrikultur di Jawa, dengan peninggalan bersejarahnya seperti candi Borobudur dan candi Prambanan. Di akhir abad ke-13, Majapahit berdiri di bagian timur pulau Jawa. Di bawah pimpinan mahapatih Gajah Mada, kekuasaannya meluas sampai hampir meliputi wilayah Indonesia kini; dan sering disebut "Zaman Keemasan" dalam sejarah Indonesia.[16]

Kedatangan pedagang-pedagang Arab dan Persia melalui Gujarat, India, kemudian membawa agama Islam. Selain itu pelaut-pelaut Tiongkok yang dipimpin oleh Laksamana Cheng Ho (Zheng He) yang beragama Islam, juga pernah menyinggahi wilayah ini pada awal abad ke-15.[17] Para pedagang-pedagang ini juga menyebarkan agama Islam di beberapa wilayah Nusantara. Samudera Pasai yang berdiri pada tahun 1267, merupakan kerajaan Islam pertama di Indonesia.

Ketika orang-orang Eropa datang pada awal abad ke-16, mereka menemukan beberapa kerajaan yang dengan mudah dapat mereka kuasai demi mendominasi perdagangan rempah-rempah. Portugis pertama kali mendarat di dua pelabuhan Kerajaan Sunda yaitu Banten dan Sunda Kelapa, tapi dapat diusir dan bergerak ke arah timur dan menguasai Maluku. Pada abad ke-17, Belanda muncul sebagai yang terkuat di antara negara-negara Eropa lainnya, mengalahkan Britania Raya dan Portugal (kecuali untuk koloni mereka, Timor Portugis). Pada masa itulah agama Kristen masuk ke Indonesia sebagai salah satu misi imperialisme lama yang dikenal sebagai 3G, yaitu Gold, Glory, and Gospel.[18] Belanda menguasai Indonesia sebagai koloni hingga Perang Dunia II, awalnya melalui VOC, dan kemudian langsung oleh pemerintah Belanda sejak awal abad ke-19.
Johannes van den Bosch, pencetus Cultuurstelsel

Di bawah sistem Cultuurstelsel (Sistem Penanaman) pada abad ke-19, perkebunan besar dan penanaman paksa dilaksanakan di Jawa, akhirnya menghasilkan keuntungan bagi Belanda yang tidak dapat dihasilkan VOC. Pada masa pemerintahan kolonial yang lebih bebas setelah 1870, sistem ini dihapus. Setelah 1901 pihak Belanda memperkenalkan Kebijakan Beretika,[19] yang termasuk reformasi politik yang terbatas dan investasi yang lebih besar di Hindia-Belanda.

Pada masa Perang Dunia II, sewaktu Belanda dijajah oleh Jerman, Jepang menguasai Indonesia. Setelah mendapatkan Indonesia pada tahun 1942, Jepang melihat bahwa para pejuang Indonesia merupakan rekan perdagangan yang kooperatif dan bersedia mengerahkan prajurit bila diperlukan. Soekarno, Mohammad Hatta, KH. Mas Mansur, dan Ki Hajar Dewantara diberikan penghargaan oleh Kaisar Jepang pada tahun 1943.

Pada Maret 1945 Jepang membentuk sebuah komite untuk kemerdekaan Indonesia. Setelah perang Pasifik berakhir pada tahun 1945, di bawah tekanan organisasi pemuda, Soekarno-Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Setelah kemerdekaan, tiga pendiri bangsa yakni Soekarno, Mohammad Hatta, dan Sutan Sjahrir masing-masing menjabat sebagai presiden, wakil presiden, dan perdana menteri. Dalam usaha untuk menguasai kembali Indonesia, Belanda mengirimkan pasukan mereka.

Usaha-usaha berdarah untuk meredam pergerakan kemerdekaan ini kemudian dikenal oleh orang Belanda sebagai 'aksi kepolisian' (Politionele Actie), atau dikenal oleh orang Indonesia sebagai Agresi Militer.[20] Belanda akhirnya menerima hak Indonesia untuk merdeka pada 27 Desember 1949 sebagai negara federal yang disebut Republik Indonesia Serikat setelah mendapat tekanan yang kuat dari kalangan internasional, terutama Amerika Serikat. Mosi Integral Natsir pada tanggal 17 Agustus 1950, menyerukan kembalinya negara kesatuan Republik Indonesia dan membubarkan Republik Indonesia Serikat. Soekarno kembali menjadi presiden dengan Mohammad Hatta sebagai wakil presiden dan Mohammad Natsir sebagai perdana menteri.

Pada tahun 1950-an dan 1960-an, pemerintahan Soekarno mulai mengikuti sekaligus merintis gerakan non-blok pada awalnya, kemudian menjadi lebih dekat dengan blok sosialis, misalnya Republik Rakyat Cina dan Yugoslavia. Tahun 1960-an menjadi saksi terjadinya konfrontasi militer terhadap negara tetangga, Malaysia ("Konfrontasi"),[21] dan ketidakpuasan terhadap kesulitan ekonomi yang semakin besar. Selanjutnya pada tahun 1965 meletus kejadian G30S yang menyebabkan kematian 6 orang jenderal dan sejumlah perwira menengah lainnya. Muncul kekuatan baru yang menyebut dirinya Orde Baru yang segera menuduh Partai Komunis Indonesia sebagai otak di belakang kejadian ini dan bermaksud menggulingkan pemerintahan yang sah serta mengganti ideologi nasional menjadi berdasarkan paham sosialis-komunis. Tuduhan ini sekaligus dijadikan alasan untuk menggantikan pemerintahan lama di bawah Presiden Soekarno.
Hatta, Sukarno, dan Sjahrir, tiga pendiri Indonesia

Jenderal Soeharto menjadi presiden pada tahun 1967 dengan alasan untuk mengamankan negara dari ancaman komunisme. Sementara itu kondisi fisik Soekarno sendiri semakin melemah. Setelah Soeharto berkuasa, ratusan ribu warga Indonesia yang dicurigai terlibat pihak komunis dibunuh, sementara masih banyak lagi warga Indonesia yang sedang berada di luar negeri, tidak berani kembali ke tanah air, dan akhirnya dicabut kewarganegaraannya. Tiga puluh dua tahun masa kekuasaan Soeharto dinamakan Orde Baru, sementara masa pemerintahan Soekarno disebut Orde Lama.

Soeharto menerapkan ekonomi neoliberal dan berhasil mendatangkan investasi luar negeri yang besar untuk masuk ke Indonesia dan menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang besar, meski tidak merata. Pada awal rezim Orde Baru kebijakan ekomomi Indonesia disusun oleh sekelompok ekonom lulusan Departemen Ekonomi Universitas California, Berkeley, yang dipanggil "Mafia Berkeley".[22] Namun, Soeharto menambah kekayaannya dan keluarganya melalui praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme yang meluas dan dia akhirnya dipaksa turun dari jabatannya setelah aksi demonstrasi besar-besaran dan kondisi ekonomi negara yang memburuk pada tahun 1998.

Dari 1998 hingga 2001, Indonesia mempunyai tiga presiden: Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie, Abdurrahman Wahid dan Megawati Sukarnoputri. Pada tahun 2004 pemilu satu hari terbesar di dunia[23] diadakan dan dimenangkan oleh Susilo Bambang Yudhoyono.

Indonesia kini sedang mengalami masalah-masalah ekonomi, politik dan pertikaian bernuansa agama di dalam negeri, dan beberapa daerah berusaha untuk mendapatkan kemerdekaan, terutama Papua. Timor Timur akhirnya resmi memisahkan diri pada tahun 1999 setelah 24 tahun bersatu dengan Indonesia dan 3 tahun di bawah administrasi PBB menjadi negara Timor Leste.

Pada Desember 2004 dan Maret 2005, Aceh dan Nias dilanda dua gempa bumi besar yang totalnya menewaskan ratusan ribu jiwa. (Lihat Gempa bumi Samudra Hindia 2004 dan Gempa bumi Sumatra Maret 2005.) Kejadian ini disusul oleh gempa bumi di Yogyakarta dan tsunami yang menghantam Pantai Pangandaran dan sekitarnya, serta banjir lumpur di Sidoarjo pada 2006 yang tidak kunjung terpecahkan.
Politik dan pemerintahan
!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Politik Indonesia
Gedung MPR-DPR.
Istana Negara, bagian dari Istana Kepresidenan Jakarta.

Indonesia menjalankan pemerintahan republik presidensial multipartai yang demokratis. Seperti juga di negara-negara demokrasi lainnya, sistem politik di Indonesia didasarkan pada Trias Politika yaitu kekuasaan legislatif, eksekutif dan yudikatif. Kekuasaan legislatif dipegang oleh sebuah lembaga bernama Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).

MPR pernah menjadi lembaga tertinggi negara unikameral, namun setelah amandemen ke-4 MPR bukanlah lembaga tertinggi lagi, dan komposisi keanggotaannya juga berubah. MPR setelah amandemen UUD 1945, yaitu sejak 2004 menjelma menjadi lembaga bikameral yang terdiri dari 560 anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang merupakan wakil rakyat melalui Partai Politik, ditambah dengan 132 anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) yang merupakan wakil provinsi dari jalur independen.[24] Anggota DPR dan DPD dipilih melalui pemilu dan dilantik untuk masa jabatan lima tahun. Sebelumnya, anggota MPR adalah seluruh anggota DPR ditambah utusan golongan dan TNI/Polri. MPR saat ini diketuai oleh Taufik Kiemas. DPR saat ini diketuai oleh Marzuki Alie, sedangkan DPD saat ini diketuai oleh Irman Gusman.

Lembaga eksekutif berpusat pada presiden, wakil presiden, dan kabinet. Kabinet di Indonesia adalah Kabinet Presidensial sehingga para menteri bertanggung jawab kepada presiden dan tidak mewakili partai politik yang ada di parlemen. Meskipun demikian, Presiden saat ini yakni Susilo Bambang Yudhoyono yang diusung oleh Partai Demokrat juga menunjuk sejumlah pemimpin Partai Politik untuk duduk di kabinetnya. Tujuannya untuk menjaga stabilitas pemerintahan mengingat kuatnya posisi lembaga legislatif di Indonesia. Namun pos-pos penting dan strategis umumnya diisi oleh menteri tanpa portofolio partai (berasal dari seseorang yang dianggap ahli dalam bidangnya).

Lembaga Yudikatif sejak masa reformasi dan adanya amandemen UUD 1945 dijalankan oleh Mahkamah Agung, Komisi Yudisial, dan Mahkamah Konstitusi, termasuk pengaturan administrasi para hakim. Meskipun demikian keberadaan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia tetap dipertahankan.
Pembagian administratif
!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Provinsi Indonesia

Indonesia provinces blank map.svg
Aceh
Sumatera
Utara
Sumatera
Barat
Riau
Kep.
Riau
Kep. Bangka
Belitung
Jambi
Sumatera
Selatan
Bengkulu
Lampung
Banten
DKI Jakarta
Jawa
Barat
Jawa
Tengah
DI Yogyakarta
Jawa
Timur
Bali
Nusa Tenggara
Barat
Nusa Tenggara
Timur
Kalimantan
Barat
Kalimantan
Tengah
Kalimantan
Timur
Kalimantan
Selatan
Sulawesi
Utara
Maluku
Utara
Sulawesi
Tengah
Gorontalo
Sulawesi
Barat
Sulawesi
Selatan
Sulawesi
Tenggara
Maluku
Papua
Barat
Papua

Indonesia saat ini terdiri dari 33 provinsi, lima di antaranya memiliki status yang berbeda. Provinsi dibagi menjadi kabupaten dan kota yang dibagi lagi menjadi kecamatan dan lagi menjadi kelurahan, desa, gampong, kampung, nagari, pekon, atau istilah lain yang diakomodasi oleh Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Tiap provinsi memiliki DPRD Provinsi dan gubernur; sementara kabupaten memiliki DPRD Kabupaten dan bupati; kemudian kota memiliki DPRD Kota dan walikota; semuanya dipilih langsung oleh rakyat melalui Pemilu dan Pilkada. Bagaimanapun di Jakarta tidak terdapat DPR Kabupaten atau Kota, karena Kabupaten Administrasi dan Kota Administrasi di Jakarta bukanlah daerah otonom.

Provinsi Aceh, Daerah Istimewa Yogyakarta, Papua Barat, dan Papua memiliki hak istimewa legislatur yang lebih besar dan tingkat otonomi yang lebih tinggi dibandingkan provinsi lainnya. Contohnya, Aceh berhak membentuk sistem legal sendiri; pada tahun 2003, Aceh mulai menetapkan hukum Syariah.[25] Yogyakarta mendapatkan status Daerah Istimewa sebagai pengakuan terhadap peran penting Yogyakarta dalam mendukung Indonesia selama Revolusi.[26] Provinsi Papua, sebelumnya disebut Irian Jaya, mendapat status otonomi khusus tahun 2001.[27] DKI Jakarta, adalah daerah khusus ibukota negara. Timor Portugis digabungkan ke dalam wilayah Indonesia dan menjadi provinsi Timor Timur pada 1979–1999, yang kemudian memisahkan diri melalui referendum menjadi Negara Timor Leste.[28]

Provinsi di Indonesia dan ibukotanya

Sumatera

* Aceh - Banda Aceh
* Sumatera Utara - Medan
* Sumatera Barat - Padang
* Riau - Pekanbaru
* Kepulauan Riau - Tanjung Pinang
* Jambi - Jambi
* Sumatera Selatan - Palembang
* Kepulauan Bangka Belitung - Pangkal Pinang
* Bengkulu - Bengkulu
* Lampung - Bandar Lampung

Jawa

* Daerah Khusus Ibukota Jakarta - Jakarta
* Banten - Serang
* Jawa Barat - Bandung
* Jawa Tengah - Semarang
* Daerah Istimewa Yogyakarta - Yogyakarta
* Jawa Timur - Surabaya

Kepulauan Sunda Kecil

* Bali - Denpasar
* Nusa Tenggara Barat - Mataram
* Nusa Tenggara Timur - Kupang



Kalimantan

* Kalimantan Barat - Pontianak
* Kalimantan Tengah - Palangkaraya
* Kalimantan Selatan - Banjarmasin
* Kalimantan Timur - Samarinda

Sulawesi

* Sulawesi Utara - Manado
* Gorontalo - Gorontalo
* Sulawesi Tengah - Palu
* Sulawesi Barat - Mamuju
* Sulawesi Selatan - Makassar
* Sulawesi Tenggara - Kendari

Maluku

* Maluku - Ambon
* Maluku Utara - Ternate

Papua

* Papua Barat - Manokwari
* Papua - Jayapura

Geografi
!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Geografi Indonesia

Lihat pula: Peta Asia dan Jumlah pulau di Indonesia
Sebuah air terjun, di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Lumbang, Probolinggo, Jawa Timur

Indonesia adalah negara kepulauan di Asia Tenggara[29] yang memiliki 17.504 pulau besar dan kecil, sekitar 6.000 di antaranya tidak berpenghuni[30], yang menyebar disekitar khatulistiwa, yang memberikan cuaca tropis. Posisi Indonesia terletak pada koordinat 6°LU - 11°08'LS dan dari 95°'BB - 141°45'BT serta terletak di antara dua benua yaitu benua Asia dan benua Australia/Oseania.

Wilayah Indonesia terbentang sepanjang 3.977 mil di antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Luas daratan Indonesia adalah 1.922.570 km² dan luas perairannya 3.257.483 km². Pulau terpadat penduduknya adalah pulau Jawa, dimana setengah populasi Indonesia bermukim. Indonesia terdiri dari 5 pulau besar, yaitu: Jawa dengan luas 132.107 km², Sumatera dengan luas 473.606 km², Kalimantan dengan luas 539.460 km², Sulawesi dengan luas 189.216 km², dan Papua dengan luas 421.981 km². Batas wilayah Indonesia diukur dari kepulauan dengan menggunakan territorial laut: 12 mil laut serta zona ekonomi eksklusif: 200 mil laut,[31] searah penjuru mata angin, yaitu:
Utara Negara Malaysia dengan perbatasan sepanjang 1.782 km[30], Singapura, Filipina, dan Laut Cina Selatan
Selatan Negara Australia, Timor Leste, dan Samudra Indonesia
Barat Samudra Indonesia
Timur Negara Papua Nugini dengan perbatasan sepanjang 820 km[30], Timor Leste, dan Samudra Pasifik
Sumber daya alam

Sumber daya alam Indonesia berupa minyak bumi, timah, gas alam, nikel, kayu, bauksit, tanah subur, batu bara, emas, dan perak dengan pembagian lahan terdiri dari tanah pertanian sebesar 10%, perkebunan sebesar 7%, padang rumput sebesar 7%, hutan dan daerah berhutan sebesar 62%, dan lainnya sebesar 14% dengan lahan irigasi seluas 45.970 km[32]


Ekonomi
!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Ekonomi Indonesia
Uang rupiah
Protes melawan IMF, organisasi yang terlibat dalam proses pemulihan ekonomi Indonesia, di Jakarta.

Sistem ekonomi Indonesia awalnya didukung dengan diluncurkannya Oeang Repoeblik Indonesia (ORI) yang menjadi mata uang pertama Republik Indonesia, yang selanjutnya berganti menjadi Rupiah.

Pada masa pemerintahan Orde Lama, Indonesia tidak seutuhnya mengadaptasi sistem ekonomi kapitalis, namun juga memadukannya dengan nasionalisme ekonomi. Pemerintah yang belum berpengalaman, masih ikut campur tangan ke dalam beberapa kegiatan produksi yang berpengaruh bagi masyarakat banyak. Hal tersebut, ditambah pula kemelut politik, mengakibatkan terjadinya ketidakstabilan pada ekonomi negara.[33]

Pemerintahaan Orde Baru segera menerapkan disiplin ekonomi yang bertujuan menekan inflasi, menstabilkan mata uang, penjadualan ulang hutang luar negeri, dan berusaha menarik bantuan dan investasi asing.[33] Pada era tahun 1970-an harga minyak bumi yang meningkat menyebabkan melonjaknya nilai ekspor, dan memicu tingkat pertumbuhan ekonomi rata-rata yang tinggi sebesar 7% antara tahun 1968 sampai 1981.[33] Reformasi ekonomi lebih lanjut menjelang akhir tahun 1980-an, antara lain berupa deregulasi sektor keuangan dan pelemahan nilai rupiah yang terkendali,[33] selanjutnya mengalirkan investasi asing ke Indonesia khususnya pada industri-industri berorientasi ekspor pada antara tahun 1989 sampai 1997[34] Ekonomi Indonesia mengalami kemunduran pada akhir tahun 1990-an akibat krisis ekonomi yang melanda sebagian besar Asia pada saat itu,[35] yang disertai pula berakhirnya masa Orde Baru dengan pengunduran diri Presiden Soeharto tanggal 21 Mei 1998.

Saat ini ekonomi Indonesia telah cukup stabil. Pertumbuhan PDB Indonesia tahun 2004 dan 2005 melebihi 5% dan diperkirakan akan terus berlanjut.[36] Namun demikian, dampak pertumbuhan itu belum cukup besar dalam mempengaruhi tingkat pengangguran, yaitu sebesar 9,75%.[37][38] Perkiraan tahun 2006, sebanyak 17,8% masyarakat hidup di bawah garis kemiskinan, dan terdapat 49,0% masyarakat yang hidup dengan penghasilan kurang dari AS$ 2 per hari.[39]
Gedung pusat Bank Indonesia.

Indonesia mempunyai sumber daya alam yang besar di luar Jawa, termasuk minyak mentah, gas alam, timah, tembaga, dan emas. Indonesia pengekspor gas alam terbesar kedua di dunia, meski akhir-akhir ini ia telah mulai menjadi pengimpor bersih minyak mentah. Hasil pertanian yang utama termasuk beras, teh, kopi, rempah-rempah, dan karet.[40] Sektor jasa adalah penyumbang terbesar PDB, yang mencapai 45,3% untuk PDB 2005. Sedangkan sektor industri menyumbang 40,7%, dan sektor pertanian menyumbang 14,0%.[41] Meskipun demikian, sektor pertanian mempekerjakan lebih banyak orang daripada sektor-sektor lainnya, yaitu 44,3% dari 95 juta orang tenaga kerja. Sektor jasa mempekerjakan 36,9%, dan sisanya sektor industri sebesar 18,8%.[42]

Rekan perdagangan terbesar Indonesia adalah Jepang, Amerika Serikat, dan negara-negara jirannya yaitu Malaysia, Singapura dan Australia.

Meski kaya akan sumber daya alam dan manusia, Indonesia masih menghadapi masalah besar dalam bidang kemiskinan yang sebagian besar disebabkan oleh korupsi yang merajalela dalam pemerintahan. Lembaga Transparency International menempatkan Indonesia sebagai peringkat ke-143 dari 180 negara dalam Indeks Persepsi Korupsi, yang dikeluarkannya pada tahun 2007.[43]


Peringkat internasional
Organisasi Nama Survey Peringkat
Heritage Foundation/The Wall Street Journal Indeks Kebebasan Ekonomi 110 dari 157[44]
The Economist Indeks Kualitas Hidup 71 dari 111[45]
Reporters Without Borders Indeks Kebebasan Pers 103 dari 168[46]
Transparency International Indeks Persepsi Korupsi 143 dari 179[47]
United Nations Development Programme Indeks Pembangunan Manusia 108 dari 177[48]
Forum Ekonomi Dunia Laporan Daya Saing Global 51 dari 122[49]
Demografi
!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Demografi Indonesia

Menurut sensus penduduk 2000, Indonesia memiliki populasi sekitar 206 juta,[50] dan diperkirakan pada tahun 2006 berpenduduk 222 juta.[4] 130 juta (lebih dari 50%) tinggal di Pulau Jawa yang merupakan pulau berpenduduk terbanyak sekaligus pulau dimana ibukota Jakarta berada.[51] Sebagian besar (95%) penduduk Indonesia adalah Bangsa Austronesia, dan terdapat juga kelompok-kelompok suku Melanesia, Polinesia, dan Mikronesia terutama di Indonesia bagian Timur. Banyak penduduk Indonesia yang menyatakan dirinya sebagai bagian dari kelompok suku yang lebih spesifik, yang dibagi menurut bahasa dan asal daerah, misalnya Jawa, Sunda, Madura, Batak, dan Minangkabau.
Masjid Islamic Center Samarinda di Samarinda, Kalimantan Timur.

Selain itu juga ada penduduk pendatang yang jumlahnya minoritas diantaranya adalah etnis Tionghoa, India, dan Arab. Mereka sudah lama datang ke Nusantara melalui perdagangan sejak abad ke 8 M dan menetap menjadi bagian dari Nusantara. Di Indonesia terdapat sekitar 4 juta populasi etnis Tionghoa.[52] Angka ini berbeda-beda karena hanya pada tahun 1930 dan 2000 pemerintah melakukan sensus dengan menggolong-golongkan masyarakat Indonesia ke dalam suku bangsa dan keturunannya.

Islam adalah agama mayoritas yang dipeluk oleh sekitar 85,2% penduduk Indonesia, yang menjadikan Indonesia negara dengan penduduk muslim terbanyak di dunia.[40] Sisanya beragama Protestan (8,9%), Katolik (3%), Hindu (1,8%), Buddha (0,8%), dan lain-lain (0,3%). Selain agama-agama tersebut, pemerintah Indonesia juga secara resmi mengakui Konghucu.[53]

Kebanyakan penduduk Indonesia bertutur dalam bahasa daerah sebagai bahasa ibu, namun bahasa resmi negara, yaitu bahasa Indonesia, diajarkan di seluruh sekolah-sekolah di negara ini dan dikuasai oleh hampir seluruh penduduk Indonesia.
l • b • s
Kota-kota besar di Indonesia
Kota Provinsi Populasi Kota Provinsi Populasi
1 Jakarta DKI Jakarta 8.839.247 Indonesia
Indonesia 7 Semarang Jawa Tengah 1.352.869
2 Surabaya Jawa Timur 2.611.506 8 Depok Jawa Barat 1.339.263
3 Bandung Jawa Barat 2.288.570 9 Palembang Sumatra Selatan 1.323.169
4 Medan Sumatra Utara 2.029.797 10 Tangerang Selatan Banten 1.241.441
5 Bekasi Jawa Barat 1.940.308 11 Makassar Sulawesi Selatan 1.168.258
6 Tangerang Banten 1.451.595 12 Bogor Jawa Barat 891.467
Sumber: [3]
Kebudayaan dan warisan
!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Budaya Indonesia
Pertunjukan
Wayang kulit warisan budaya Jawa.

Indonesia memiliki sekitar 300 kelompok etnis, tiap etnis memiliki warisan budaya yang berkembang selama berabad-abad, dipengaruhi oleh kebudayaan India, Arab, Cina, Eropa, dan termasuk kebudayaan sendiri yaitu Melayu. Contohnya tarian Jawa dan Bali tradisional memiliki aspek budaya dan mitologi Hindu, seperti wayang kulit yang menampilkan kisah-kisah tentang kejadian mitologis Hindu Ramayana dan Baratayuda. Banyak juga seni tari yang berisikan nilai-nilai Islam. Beberapa di antaranya dapat ditemukan di daerah Sumatera seperti tari Ratéb Meuseukat dan tari Seudati dari Aceh.

Seni pantun, gurindam, dan sebagainya dari pelbagai daerah seperti pantun Melayu, dan pantun-pantun lainnya acapkali dipergunakan dalam acara-acara tertentu yaitu perhelatan, pentas seni, dan lain-lain.
Busana
Seorang gadis Palembang tengah mengenakan Songket, salah satu busana tradisional Indonesia.

Di bidang busana warisan budaya yang terkenal di seluruh dunia adalah kerajinan batik. Beberapa daerah yang terkenal akan industri batik meliputi Yogyakarta, Surakarta, Cirebon, Pandeglang, Garut, Tasikmalaya dan juga Pekalongan. Kerajinan batik ini pun diklaim oleh negara lain dengan industri batiknya.[54] Busana asli Indonesia dari Sabang sampai Merauke lainnya dapat dikenali dari ciri-cirinya yang dikenakan di setiap daerah antara lain baju kurung dengan songketnya dari Sumatera Barat (Minangkabau), kain ulos dari Sumatra Utara (Batak), busana kebaya, busana khas Dayak di Kalimantan, baju bodo dari Sulawesi Selatan, busana berkoteka dari Papua dan sebagainya.
Arsitektur
Lukisan Candi Prambanan yang berasal dari masa pemerintahan Raffles.

Arsitektur Indonesia mencerminkan keanekaragaman budaya, sejarah, dan geografi yang membentuk Indonesia seutuhnya. Kaum penyerang, penjajah, penyebar agama, pedagang, dan saudagar membawa perubahan budaya dengan memberi dampak pada gaya dan teknik bangunan. Tradisionalnya, pengaruh arsitektur asing yang paling kuat adalah dari India. Tetapi, Cina, Arab, dan sejak abad ke-19 pengaruh Eropa menjadi cukup dominan.

Ciri khas arsitektur Indonesia kuno masih dapat dilihat melalui rumah-rumah adat dan/atau istana-istana kerajaan dari tiap-tiap provinsi. Taman Mini Indonesia Indah, salah satu objek wisata di Jakarta yang menjadi miniatur Indonesia, menampilkan keanekaragaman arsitektur Indonesia itu. Beberapa bangunan khas Indonesia misalnya Rumah Gadang, Monumen Nasional, dan Bangunan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan di Institut Teknologi Bandung.
Olahraga
Maria Kristin Yulianti (merah), peraih medali perunggu pada Olimpiade Beijing 2008

Olahraga yang paling populer di Indonesia adalah bulu tangkis dan sepak bola; Liga Super Indonesia adalah liga klub sepak bola utama di Indonesia. Olahraga tradisional termasuk sepak takraw dan karapan sapi di Madura. Di wilayah dengan sejarah perang antar suku, kontes pertarungan diadakan, seperti caci di Flores, dan pasola di Sumba. Pencak silat adalah seni bela diri yang unik yang berasal dari wilayah Indonesia. Seni bela diri ini kadang-kadang ditampilkan pada acara-acara pertunjukkan yang biasanya diikuti dengan musik tradisional Indonesia berupa gamelan dan seni musik tradisional lainnya sesuai dengan daerah asalnya. Olahraga di Indonesia biasanya berorientasi pada pria dan olahraga spektator sering berhubungan dengan judi yang ilegal di Indonesia.[55]

Di ajang kompetisi multi cabang, prestasi atlet-atlet Indonesia tidak terlalu mengesankan. Di Olimpiade, prestasi terbaik Indonesia diraih pada saat Olimpiade 1992, dimana Indonesia menduduki peringkat 24 dengan meraih 2 emas 2 perak dan 1 perunggu. Pada era 1960 hingga 2000, Indonesia merajai bulu tangkis. Atlet-atlet putra Indonesia seperti Rudi Hartono, Liem Swie King, Icuk Sugiarto, Alan Budikusuma, Ricky Subagja, dan Rexy Mainaky merajai kejuaraan-kejuaraan dunia. Rudi Hartono yang dianggap sebagai maestro bulu tangkis dunia, menjadi juara All England terbanyak sepanjang sejarah. Selain bulu tangkis, atlet-atlet tinju Indonesia juga mampu meraih gelar juara dunia, seperti Elyas Pical, Nico Thomas[56], dan Chris John[57].
Seni musik

Seni musik di Indonesia, baik tradisional maupun modern sangat banyak terbentang dari Sabang hingga Merauke. Setiap provinsi di Indonesia memiliki musik tradisional dengan ciri khasnya tersendiri. Musik tradisional termasuk juga keroncong yang berasal dari keturunan Portugis di daerah Tugu, Jakarta,[58] yang dikenal oleh semua rakyat Indonesia bahkan hingga ke mancanegara. Ada juga musik yang merakyat di Indonesia yang dikenal dengan nama dangdut yaitu musik beraliran Melayu modern yang dipengaruhi oleh musik India sehingga musik dangdut ini sangat berbeda dengan musik tradisional Melayu yang sebenarnya, seperti musik Melayu Deli, Melayu Riau, dan sebagainya.
Seperangkat gamelan

Alat musik tradisional yang merupakan alat musik khas Indonesia memiliki banyak ragam dari pelbagai daerah di Indonesia, namun banyak pula dari alat musik tradisional Indonesia 'dicuri' oleh negara lain[59] untuk kepentingan penambahan budaya dan seni musiknya sendiri dengan mematenkan hak cipta seni budaya dari Indonesia. Alat musik tradisional Indonesia antara lain meliputi:

* Angklung
* Bende
* Calung
* Dermenan
* Gamelan
* Gandang Tabuik
* Gendang Bali



* Gondang Batak
* Gong Kemada
* Gong Lambus
* Jidor
* Kecapi Suling
* Kulcapi Batak
* Kendang Jawa



* Kenong
* Kulintang
* Rebab
* Rebana
* Saluang
* Saron
* Sasando



* Serunai
* Seurune Kale
* Suling Lembang
* Sulim Batak
* Suling Sunda
* Talempong
* Tanggetong
* Tifa, dan sebagainya

Boga
!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Daftar masakan Indonesia
Beberapa makanan Indonesia: soto ayam, sate kerang, telor pindang, perkedel dan es teh manis.

Masakan Indonesia bervariasi bergantung pada wilayahnya.[60] Nasi adalah makanan pokok dan dihidangkan dengan lauk daging dan sayur. Bumbu (terutama cabai), santan, ikan, dan ayam adalah bahan yang penting.[61]

Sepanjang sejarah, Indonesia telah menjadi tempat perdagangan antara dua benua. Ini menyebabkan terbawanya banyak bumbu, bahan makanan dan teknik memasak dari bangsa Melayu sendiri, India, Timur tengah, Tionghoa, dan Eropa. Semua ini bercampur dengan ciri khas makanan Indonesia tradisional, menghasilkan banyak keanekaragaman yang tidak ditemukan di daerah lain. Bahkan bangsa Spanyol dan Portugis, telah mendahului bangsa Belanda dengan membawa banyak produk dari dunia baru ke Indonesia.

Penganan kecil semisal kue-kue banyak dijual di pasar tradisional. Kue-kue tersebut biasanya berbahan dasar beras, ketan, ubi kayu, ubi jalar, terigu, atau sagu. Nasi rames yang berisi nasi beserta lauk atau sayur pilihan dijual di tempat-tempat umum, seperti stasiun kereta api, pasar, dan terminal bus. Di Daerah Istimewa Yogyakarta dan sekitarnya dikenal nasi kucing sebagai nasi rames yang berukuran sangat minimalis dengan harga murah, nasi kucing sering dijual di atas angkringan, sejenis warung kaki lima.

Terdapat pula aneka makanan yang dijual oleh para pedagang keliling menggunakan gerobak atau tanggungan. Pedagang keliling ini menyajikan mie ayam, mi bakso, soto, siomay, roti burger, nasi goreng, nasi uduk, dan lain-lain.
Perfilman
Poster film Tjoet Nja' Dhien, pahlawan nasional Indonesia asal Aceh

Film pertama yang dibuat pertama kalinya di Indonesia adalah film bisu tahun 1926 yang berjudul Loetoeng Kasaroeng dan dibuat oleh sutradara Belanda G. Kruger dan L. Heuveldorp. Film ini dibuat dengan aktor lokal oleh Perusahaan Film Jawa NV di Bandung dan muncul pertama kalinya pada tanggal 31 Desember, 1926 di teater Elite and Majestic, Bandung. Setelah itu, lebih dari 2.200 film diproduksi. Di masa awal kemerdekaan, sineas-sineas Indonesia belum banyak bermunculan. Diantara sineas yang ada, Usmar Ismail merupakan salah satu sutradara paling produktif, dengan film pertamanya Harta Karun (1949). Dekade 1970 hingga 2000-an, Arizal muncul sebagai sutradara film paling produktif. Tak kurang dari 52 buah film dan 8 judul sinetron dengan 1.196 episode telah dihasilkannya.

Popularitas industri film Indonesia memuncak pada tahun 1980-an dan mendominasi bioskop di Indonesia,[62] meskipun kepopulerannya berkurang pada awal tahun 1990-an. Antara tahun 2000 hingga 2005, jumlah film Indonesia yang dirilis setiap tahun meningkat.[62] Film Laskar Pelangi (2008) yang diangkat dari novel karya Andrea Hirata menjadi film paling laris sepanjang sejarah.
Kesusastraan

Bukti tulisan tertua di Indonesia adalah berbagai prasasti berbahasa Sanskerta pada abad ke-5 Masehi. Figur penting dalam sastra modern Indonesia termasuk: pengarang Belanda Multatuli yang mengkritik perlakuan Belanda terhadap Indonesia selama zaman penjajahan Belanda; Muhammad Yamin dan Hamka yang merupakan penulis dan politikus pra-kemerdekaan;[63] dan Pramoedya Ananta Toer, pembuat novel Indonesia yang paling terkenal.[64] Selain novel, sastra tulis Indonesia juga berupa puisi, pantun, dan sajak. Chairil Anwar merupakan penulis puisi Indonesia yang paling ternama. Banyak orang Indonesia memiliki tradisi lisan yang kuat, yang membantu mendefinisikan dan memelihara identitas budaya mereka.[65] Kebebasan pers di Indonesia meningkat setelah berakhirnya kekuasaan Presiden Soeharto. Stasiun televisi termasuk sepuluh stasiun televisi swasta nasional, dan jaringan daerah yang bersaing dengan stasiun televisi negeri TVRI. Stasiun radio swasta menyiarkan berita mereka dan program penyiaran asing. Dilaporkan terdapat 20 juta pengguna internet di Indonesia pada tahun 2007.[66] Penggunaan internet terbatas pada minoritas populasi, diperkirakan sekitar 8.5%.
Ekologi
Kasuari, salah satu burung khas dari Pulau Papua.

Wilayah Indonesia memiliki keanekaragaman makhluk hidup yang tinggi sehingga oleh beberapa pihak wilayah ekologi Indonesia disebut dengan istilah "Mega biodiversity" atau "keanekaragaman mahluk hidup yang tinggi"[67][68] umumnya dikenal sebagai Indomalaya atau Malesia bedasarkan penelitian bahwa 10 persen tumbuhan, 12 persen mamalia, 16 persen reptil, 17 persen burung, 25 persen ikan yang ada di dunia hidup di Indonesia, padahal luas Indonesia hanya 1,3 % dari luas Bumi. Kekayaan makhluk hidup Indonesia menduduki peringkat ketiga setelah Brasil dan Republik Demokratik Kongo. [69]
Komodo, hewan reptil langka khas dari Nusa Tenggara

Meskipun demikian, Guinness World Records pada 2008 pernah mencatat rekor Indonesia sebagai negara yang paling kencang laju kerusakan hutannya di dunia. Setiap tahun Indonesia kehilangan hutan seluas 1,8 juta hektar. Kerusakan yang terjadi di daerah hulu (hutan) juga turut merusak kawasan di daerah hilir (pesisir).[70] Menurut catatan Down The Earth, proyek Asian Development Bank (ADB) di sektor kelautan Indonesia telah memicu terjadinya alih fungsi secara besar-besaran hutan bakau menjadi kawasan pertambakan. Padahal hutan bakau, selain berfungsi melindungi pantai dari abrasi, merupakan habitat yang baik bagi berbagai jenis ikan. Kehancuran hutan bakau tersebut mengakibatkan nelayan harus mencari ikan dengan jarak semakin jauh dan menambah biaya operasional mereka dalam mencari ikan. Selain itu, hancurnya hutan bakau juga mengakibatkan semakin rentannya kawasan pesisir Indonesia terhadap terjangan air pasang laut dan banjir, terlebih di musim hujan.[71]
Rujukan

1. ^ Jam penduduk Indonesia
2. ^ a b c d International Monetary Fund (October 2009). World Economic Outlook Database. Rilis pers. URL diakses pada 30 November.
3. ^ HDR Stats
4. ^ a b Badan Pusat Statistik Indonesia (1 September 2006). Tingkat Kemiskinan di Indonesia Tahun 2005–2006 (PDF) (in Bahasa Indonesia). Rilis pers. URL diakses pada [[26 September 2006]].
5. ^ Tomascik, T; Mah, J.A., Nontji, A., Moosa, M.K. (1996). The Ecology of the Indonesian Seas - Part One. Hong Kong: Periplus Editions Ltd.. ISBN 962-593-078-7.
6. ^ a b Anshory, Irfan, "Asal Usul Nama Indonesia", Pikiran Rakyat, 16 Agustus 2004. Diakses pada 5 Oktober 2006.
7. ^ Earl, George S. W. (1850). "On The Leading Characteristics of the Papuan, Australian and Malay-Polynesian Nations". Journal of the Indian Archipelago and Eastern Asia (JIAEA): 119.
8. ^ Logan, James Richardson (1850). "The Ethnology of the Indian Archipelago: Embracing Enquiries into the Continental Relations of the Indo-Pacific Islanders". Journal of the Indian Archipelago and Eastern Asia (JIAEA): 4, 252–347.; Earl, George S. W. (1850). "On The Leading Characteristics of the Papuan, Australian and Malay-Polynesian Nations". Journal of the Indian Archipelago and Eastern Asia (JIAEA): 254, 277–278.
9. ^ a b Justus M. van der Kroef (1951). "The Term Indonesia: Its Origin and Usage". Journal of the American Oriental Society 71 (3): 166–171. DOI:10.2307/595186.
10. ^ Pope (1988). "Recent advances in far eastern paleoanthropology". Annual Review of Anthropology 17: 43–77. DOI:10.1146/annurev.an.17.100188.000355. cited in Whitten, T; Soeriaatmadja, R. E., Suraya A. A. (1996). The Ecology of Java and Bali. Hong Kong: Periplus Editions Ltd. hal. 309–312. ; Pope, G (15 Agustus, 1983). "Evidence on the Age of the Asian Hominidae". Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America 80 (16): 4,988–4992. DOI:10.1073/pnas.80.16.4988. cited in Whitten, T; Soeriaatmadja, R. E., Suraya A. A. (1996). The Ecology of Java and Bali. Hong Kong: Periplus Editions Ltd. hal. 309. ; de Vos, J.P., P.Y. Sondaar, (9 Desember 1994). "Dating hominid sites in Indonesia" (PDF). Science Magazine 266 (16): 4, 988–4992. DOI:10.1126/science.7992059. cited in Whitten, T; Soeriaatmadja, R. E., Suraya A. A. (1996). The Ecology of Java and Bali. Hong Kong: Periplus Editions Ltd. hal. 309.
11. ^ Taylor (2003), hal. 5–7
12. ^ Taylor, Jean Gelman. Indonesia. New Haven and London: Yale University Press. hal. 8–9. ISBN 0-300-10518-5.
13. ^ Taylor, Jean Gelman. Indonesia. New Haven and London: Yale University Press. hal. 15–18. ISBN 0-300-10518-5.
14. ^ Taylor (2003), hal. 3, 9, 10–11, 13, 14–15, 18–20, 22–23; Vickers (2005), hal. 18–20, 60, 133–134
15. ^ Taylor (2003), hal. 22–26; Ricklefs (1991), hal. 3
16. ^ Peter Lewis (1982). "The next great empire". Futures 14 (1): 47–61. DOI:10.1016/0016-3287(82)90071-4.
17. ^ *Kong Yuanzhi, Muslim Tionghoa Cheng Ho, Misteri Perjalanan Muhibah di Nusantara. Penyunting: HM. Hembing Wijayakusuma. Pustaka Populer Obor, Oktober 2000, xliv + 299 halaman
18. ^ Wright, Louis B. (6 April 1970). Gold, Glory, and the Gospel: The Adventurous Lives and Times of the Renaissance Explorers. New York: Atheneum.
19. ^ Ricklefs, M.C. (6 April 1991). A History of Modern Indonesia since c.1300. London: MacMillan. hal. 151. ISBN 0-33-579690-X.
20. ^ ZWEERS, L. (6 April 1995). Agressi II: Operatie Kraai. De vergeten beelden van de tweede politionele actie. Den Haag: SDU uitgevers.
21. ^ van der Bijl, Nick. Confrontation, The War with Indonesia 1962—1966, (London, 2007) ISBN 978-1-84415-595-8
22. ^ Wibowo, Sigit, Sjarifuddin. Ekonomi Indonesia Gagal karena Mafia Berkeley, Harian Umum Sore Sinar Harapan. Copyright © Sinar Harapan 2003. Diakses: Selasa, 6 Agustus 2008.
23. ^ Laporan dari Carter Center. The Carter Center 2004 Indonesia Election Report (PDF). Rilis pers. URL diakses pada [[29 Juli 2008]].
24. ^ (PDF) Amandemen Ketiga Undang-Undang Dasar 1945. 13 Desember 2006. http://www.gtzsfdm.or.id/documents/laws_n_regs/con_decree/3_AmdUUD45_eng.pdf.
25. ^ Michelle Ann Miller (2004). "The Nanggroe Aceh Darussalam law: a serious response to Acehnese separatism?". Asian Ethnicity 5 (3): 333–351. DOI:10.1080/1463136042000259789.
26. ^ Dewan Perwakilan Rakyat (1999). Bab XIV Other Provisions, Pasal 122; Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan di DaerahPDF (146 ). Presiden Indonesia (1974). Bab VII Aturan Peralihan, Pasal 91
27. ^ Dursin, Richel; Kafil Yamin, "Another Fine Mess in Papua", Editorial, The Jakarta Post, 18 November 2004. Diakses pada 5 Oktober 2006.; "Papua Chronology Confusing Signals from Jakarta", The Jakarta Post, 18 November 2004. Diakses pada 5 Oktober 2006.
28. ^ Burr, W.; Evans, M.L. Ford and Kissinger Gave Green Light to Indonesia's Invasion of East Timor, 1975: New Documents Detail Conversations with Suharto. National Security Archive Electronic Briefing Book No. 62. National Security Archieve, Universitas George Washington, Washington, D.C.. Diakses pada 17 September 2006
29. ^ Dotinga, Harm; Netherlands Institute for the Law of the Sea (2000). International organizations and the law of the sea: documentary yearbook, Vol 14. Martinus Nijhoff Publishers. hal. 960. ISBN 9041113452, 9789041113450.
30. ^ a b c International Monetary Fund. Estimate World Economic Outlook Database. Rilis pers. URL diakses pada [[5 Oktober 2006]].; Indonesia Regions. Indonesia Business Directory. Diakses pada 24 April 2007
31. ^ Article 55, 1982 UN Convention on the Law of The Sea.
32. ^ World Bank (1994). A World Bank country study Country Studies: Indonesia: environment and development. World Bank Publications. ISBN 0821329502, 9780821329504.
33. ^ a b c d Schwarz, A. (1994). A Nation in Waiting: Indonesia in the 1990s. Westview Press. ISBN 1-86373-635-2, halaman 52–57.
34. ^ (2006). Indonesia: Country Brief. Indonesia:Key Development Data & Statistics. Bank Dunia.
35. ^ (14 September 2006)"Poverty in Indonesia: Always with them". The Economist Diakses pada 26 Desember 2006.
36. ^ Indonesia: Forecast. Country Briefings. The Economist.
37. ^ Badan Pusat Statistik Indonesia (2 Desember 2008). Beberapa Indikator Penting Mengenai Indonesia (PDF) (in Bahasa Indonesia). Rilis pers. URL diakses pada [[18 Maret 2008]].
38. ^ Ridwan Max Sijabat. "Unemployment still blighting the Indonesian landscape", The Jakarta Post, 23 Maret 2007.
39. ^ Bank Dunia. Making the New Indonesia Work for the Poor - Overview (PDF). Rilis pers. URL diakses pada [[26 Desember 2006]].
40. ^ a b Indonesia - The World Factbook.
41. ^ Official Statistics and its Development in Indonesia. (PDF) Sub Committee on Statistics: First Session 18–20 February, 2004. Economic and Social Commission for Asia & the Pacific.
42. ^ Indonesia at a Glance. (PDF) Indonesia Development Indicators and Data. Bank Dunia.
43. ^ (2007). Indeks Persepsi Korupsi. Transparency International. Diakses pada 28 September 2007
44. ^ Index of Economic Freedom. The Heritage Foundation & The Wall Street Journal. Diakses pada 1 Juli 2008
45. ^ The Economist Intelligence Unit’s Quality-of-Life Index. (PDF) The Economist. Diakses pada 12 September 2007
46. ^ Worldwide Press Freedom Index 2006. (PDF) Reporters Without Borders. Diakses pada 1 Juli 2008
47. ^ cpi 2007 table. Transparency International. Diakses pada 1 Juli 2008
48. ^ Human Development Reports: Indonesia. United Nations Development Programme. Diakses pada 1 Juli 2008
49. ^ Global Competitiveness Index rankings and 2006–2007 comparisons. (PDF) World Economic Forum. Diakses pada 1 Juli 2008
50. ^ Indonesian Central Statistics Bureau (30 Juni 2000). 2000 Population Statistics. Rilis pers. URL diakses pada [[5 Oktober 2006]].
51. ^ Calder, Joshua Most Populous Islands. World Island Information. Diakses pada 26 September 2006
52. ^ (16 Mei 2008). "Country Profile 2008: Indonesia" (pdf). Economist Intelligence Unit. Diakses pada 31 Juli 2008.
53. ^ Yang, Heriyanto (August 2005). "The History and Legal Position of Confucianism in Post Independence Indonesia" (PDF). Religion 10 (1): 8 Diakses pada 2 Oktober 2006.
54. ^ "PENGERAJIN BATIK TAK PERLU RESAH", Majalah Hukum & HAM Online, 30 September 2007. Diakses pada 14 Agustus 2008.
55. ^ Witton, Patrick (2003). Indonesia. Melbourne: Lonely Planet. hal. hal.103. ISBN1-74059-154-2.
56. ^ [1]
57. ^ [2]
58. ^ "Kampung Tugu, Menyimpan Kenangan Sejarah", Kompas, Rabu, 28 April 2004. Diakses pada 14 Agustus 2008.
59. ^ Radhar Panca Dahana. "Perspektif: Mencuri Klaim, Itu Biasa", Gatra.Com, Kamis, 6 Desember 2007. Diakses pada 14 Agustus 2008.
60. ^ Witton, Patrick (2002). World Food: Indonesia. Melbourne: Lonely Planet. ISBN 1-74059-009-0.
61. ^ Brissendon, Rosemary (2003). South East Asian Food. Melbourne: Hardie Grant Books. ISBN 1-74066-013-7.
62. ^ a b Kristianto, JB, "Sepuluh Tahun Terakhir Perfilman Indonesia", Kompas, 2 Juli 2005. Diakses pada 5 Oktober 2006.
63. ^ Taylor (2003), halaman 299–301
64. ^ Vickers (2005) halaman 3 to 7; Friend (2003), halaman 74, 180
65. ^ Czermak, Karen; Philippe DeLanghe, Wei Weng "Preserving Intangible Cultural Heritage in Indonesia". (PDF) SIL International. Diakses pada 4 Juli 2007
66. ^ (2006). Internet World Stats. Asia Internet Usage, Population Statistics and Information. Miniwatts Marketing Group. Diakses pada 13 Agustus 2007
67. ^ http://www.detiknews.com/read/2009/03/08/144934/1096302/10/pemerintah-siap-dukung-dana-pengembangan-obat-herbal-aids-kanker http://www.detiknews.com/read/2009/03/08/144934/1096302/10/pemerintah-siap-dukung-dana-pengembangan-obat-herbal-aids-kanker
68. ^ http://www.presidensby.info/index.php/fokus/2009/03/08/4070.html Dunia Sebut Indonesia Mega Biodiversity
69. ^ http://www.cites.org/eng/prog/economics/report_mega_2001.pdf Report on the CITES workshop on mega-biodiversity exporters (with the assistance of the European Commission)
70. ^ http://www.sinarharapan.co.id/berita/0712/29/kesra01.html Sulung Prasetyo. Ekologi Indonesia Masuki Masa Genting, Paragraf 1. Sinar Harapan Online. Diakses pada 13 November 2009
71. ^ http://www.satudunia.net/?q=content/utang-ekologis-adb-di-indonesia Firdaus Cahyadi Utang Ekologis ADB di Indonesia, Tulisan pernah dimuat di Koran Tempo, 2 Mei 2009

Pranala luar
Portal.svg Portal Indonesia
Commons-logo.svg
Wikimedia Commons memiliki galeri mengenai:
Indonesia

Wikitravel Lihat panduan wisata Indonesia di Wikitravel

* (id) Situs Resmi Pemerintah Republik Indonesia
* (id) Kantor Berita Antara
* (en) Pariwisata Indonesia
* (id) Pemilu Indonesia
* (id) Peringatan Kebangkitan Nasional Indonesia
* (id) Data Kependudukan Resmi Indonesia

[tampilkan]
l • b • s
Bendera Indonesia Topik Indonesia Garuda Pancasila, Coat Arms of Indonesia.svg

Sejarah Nusantara
Prasejarah · Kerajaan Hindu-Buddha · Kerajaan Islam · Era Portugis · Era VOC · Era Belanda · Era Jepang

Sejarah Indonesia
Sejarah nama Indonesia · Proklamasi · Masa transisi · Era Orde Lama (Demokrasi Terpimpin · Gerakan 30 September · Dekrit Presiden) · Era Orde Baru (Supersemar · Integrasi Timor Timur · Gerakan 1998) · Era reformasi

Geografi
Danau & Waduk · Fauna · Flora · Gunung · Gunung berapi · Pegunungan · Pulau · Sungai · Taman nasional · Terumbu karang · Selat

Politik dan pemerintahan
Pemerintah · Presiden · Kementerian · MPR · DPR · DPD · MA · MK · BPK · Perwakilan di luar negeri · Kepolisian · Militer · Lembaga pemerintahan · Administratif · Provinsi · Kabupaten/Kota · Hubungan luar negeri · Hukum · Pemilu · Partai politik

Ekonomi
Perusahaan · Pariwisata · Transportasi · Pasar modal · Bank · BUMN · BEI

Demografi
Suku · Bahasa · Agama · Nama Indonesia

Budaya
Arsitektur · Seni · Film · Makanan · Tari · Mitologi · Pendidikan · Sastra · Media · Musik · Hari penting · Olahraga · Busana daerah

Topik lainnya
Bandar udara · Tokoh · A–Z · Telekomunikasi · Bunga · Tanda kehormatan · Kode telepon · Pembangkit listrik · Televisi nasional · Televisi regional
Portal Indonesia
[tampilkan]

Nuvola filesystems www.png Lokal geografis
[tampilkan]
l • b • s
Bendera Indonesia Hubungan luar negeri Indonesia
Afganistan · Amerika Serikat · Arab Saudi · Austria · Australia · Belanda · Brasil · Britania Raya · Brunei · Republik Rakyat Cina · India · Iran · Irak · Italia · Jepang · Kanada · Kazakhstan · Kamboja · Korea Selatan · Korea Utara · Kuwait · Laos · Libya · Lebanon · Maladewa · Malaysia · Mauritania · Meksiko · Mesir · Mozambik · Myanmar · Niger · Nigeria · Oman · Pakistan · Palestina · Portugal · Rusia · Senegal · Sierra Leone · Singapura · Suriname · Swiss · Republik Cina · Thailand · Timor Leste · Togo · Tunisia · Turki · Turkmenistan · Uganda · Uni Emirat Arab · Uzbekistan · Vatikan · Vietnam · Yaman
[tampilkan]
l • b • s
Negara di Asia
Negara berdaulat

Afganistan · Arab Saudi · Armenia1 · Azerbaijan1 · Bahrain · Bangladesh · Bhutan · Brunei · Republik Rakyat Cina · Filipina · Georgia1 · India · Indonesia · Irak · Iran · Israel · Jepang · Kamboja · Kazakhstan3 · Kirgizstan · Korea Selatan · Korea Utara · Kuwait · Laos · Lebanon · Maladewa · Malaysia · Mesir3 · Mongolia · Myanmar · Nepal · Oman · Pakistan · Qatar · Rusia3 · Singapura · Siprus1 · Sri Lanka · Suriah · Tajikistan · Republik Cina (Taiwan) · Thailand · Timor Leste2 · Turki3 · Turkmenistan · Uni Emirat Arab · Uzbekistan · Vietnam · Yaman · Yordania
Dependensi,
otonom,
wilayah lain

Abkhazia1 · Aceh · Ajaria1 · Akrotiri dan Dhekelia · Altai · Teritorial Britania di Samudra Hindia · Buryatia · Kepulauan Cocos (Keeling) · Guangxi · Hong Kong · Jakarta · Khakassia · Kurdistan Irak · Makau · Mongolia Dalam · Nagorno-Karabakh · Nakhichevan · Pulau Natal · Ningxia · Ossetia Selatan1 · Palestina (Jalur Gaza · Tepi Barat) · Papua bagian barat (Papua · Papua Barat) · Siprus Utara · Sakha · Tibet · Tuva · Xinjiang · Yogyakarta
Cetak miring menandakan negara yang tidak diakui. 1 Terkadang dimasukkan ke Eropa, tergantung definisi perbatasan Eurasia. 2 Terkadang dimasukkan ke Oseania. 3 Negara trans-benua.
[tampilkan]
l • b • s
Negara di Asia Tenggara
Negara berdaulat
Brunei · Filipina · Indonesia · Kamboja · Laos · Malaysia · Myanmar · Singapura · Thailand · Timor Leste · Vietnam
Dependensi
Pulau Natal (Australia) · Kepulauan Cocos (Keeling) (Australia)
Daerah yang dipertentangkan

Sungai Naf (Bangladesh, Myanmar) · Tepi Macclesfield (RRC, RC, Vietnam) · Kepulauan Paracel (RRC, RC, Vietnam) · Kepulauan Pratas (RRC, RC) · Sabah (Malaysia, Filipina) · Beting Scarborough (Filipina, RRC, RC) · Kepulauan Spratly (Brunei, Malaysia, Filipina, RRC, ROC, Vietnam)
Gerakan separatis

Maluku · Papua · Chinland · Nagaland · Wa · Zogam · Bangsamoro · Patani · Sabah
[tampilkan]

Organisasi internasional
[tampilkan]
l • b • s
Anggota Organisasi Perdagangan Dunia (WTO)
WTOmap currentmemberYN.png

Afrika Selatan · Republik Afrika Tengah · Albania · Amerika Serikat · Angola · Antigua dan Barbuda · Arab Saudi · Argentina · Armenia · Australia · Bahrain · Bangladesh · Barbados · Belize · Benin · Bolivia · Botswana · Brazil · Brunei · Burkina Faso · Burma · Burundi · Tanjung Verde · Chad · Chili · Republik Rakyat Cina · Djibouti · Dominika · Republik Dominika · Ekuador · El Salvador · Fiji · Filipina · Gabon · Gambia · Georgia · Ghana · Grenada · Guatemala · Guinea · Guinea-Bissau · Guyana · Haiti · Honduras · Hong Kong¹ · India · Indonesia · Islandia · Israel · Jamaika · Jepang · Kamboja · Kamerun · Kanada · Kenya · Kolombia · Republik Demokratik Kongo · Republik Kongo · Korea Selatan · Kosta Rika · Kroasia · Kuba · Kirgizstan · Kuwait · Lesotho · Liechtenstein · Madagaskar · Makau¹ · Republik Makedonia · Maladewa · Malawi · Malaysia · Mali · Maroko · Mauritania · Mauritius · Meksiko · Mesir · Moldova · Mongolia · Mozambik · Namibia · Nepal · Nikaragua · Niger · Nigeria · Norwegia · Oman · Pakistan · Panama · Pantai Gading · Papua Nugini · Paraguay · Peru · Qatar · Rwanda · Saint Kitts dan Nevis · Saint Lucia · Saint Vincent dan Grenadines · Selandia Baru · Senegal · Sierra Leone · Singapura · Kepulauan Solomon · Sri Lanka · Suriname · Swaziland · Swiss · Wilayah Bea Cukai Terpisah Taiwan, Penghu, Kinmen dan Matsu² · Tanzania · Thailand · Togo · Tonga · Trinidad dan Tobago · Tunisia · Turki · Uganda · Ukraina · Uni Emirat Arab · Uni Eropa³ · Uruguay · Venezuela · Vietnam · Yordania · Zambia · Zimbabwe

1. Daerah Administratif Khusus Republik Rakyat Cina.
2. Nama rancangan untuk Republik Cina (Taiwan)
3. Ke-27 negara anggota Uni Eropa juga merupakan anggota WTO dengan hak masing-masing: Austria • Belanda dan Antillen Belanda • Belgia • Bulgaria • Britania Raya • Republik Ceko • Denmark • Estonia • Finlandia • Jerman • Hongaria • Irlandia • Italia • Latvia • Lituania • Luksemburg • Malta • Perancis • Polandia • Portugal • Rumania • Siprus • Slovenia • Slowakia • Spanyol • Swedia • Yunani.

[tampilkan]
l • b • s
Gerakan Non-Blok (GNB)
Negara anggota

Afganistan · Afrika Selatan · Republik Afrika Tengah · Aljazair · Angola · Antigua dan Barbuda · Arab Saudi · Bahama · Bahrain · Bangladesh · Barbados · Belarus · Belize · Benin · Bhutan · Bolivia · Botswana · Brunei · Burkina Faso · Burundi · Chad · Chili · Djibouti · Dominika · Republik Dominika · Ekuador · Mesir · Guinea Khatulistiwa · Eritrea · Ethiopia · Filipina · Gabon · Gambia · Ghana · Grenada · Guatemala · Guinea · Guinea-Bissau · Guyana · Honduras · India · Indonesia · Iran · Jamaika · Kamboja · Kamerun · Kenya · Kolombia · Komoro · Republik Kongo · Republik Demokratik Kongo · Korea Utara · Kuba · Kuwait · Laos · Lebanon · Lesotho · Liberia · Libya · Madagaskar · Maladewa · Malawi · Malaysia · Mali · Mauritania · Mauritius · Mongolia · Maroko · Mozambik · Myanmar · Namibia · Nepal · Nikaragua · Niger · Nigeria · Oman · Pakistan · Palestina · Panama · Pantai Gading · Papua Nugini · Peru · Qatar · Rwanda · Saint Lucia · Saint Vincent dan Grenadines · Sao Tome dan Principe · Senegal · Seychelles · Sierra Leone · Singapura · Somalia · Sri Lanka · Sudan · Suriname · Swaziland · Suriah · Tanjung Verde · Tanzania · Thailand · Timor Leste · Togo · Trinidad dan Tobago · Tunisia · Turkmenistan · Uganda · Uni Emirat Arab · Uzbekistan · Vanuatu · Venezuela · Vietnam · Yaman · Yordania · Zambia · Zimbabwe
Negara pemantau

Armenia · Azerbaijan · Brasil · Republik Rakyat Cina · El Salvador · Kazakhstan · Kosta Rika · Kroasia · Kirgizstan · Meksiko · Montenegro · Serbia · Ukraina · Uruguay
Organisasi pemantau

Uni Afrika · Liga Arab · Perserikatan Bangsa-Bangsa
[tampilkan]
l • b • s
Organisasi Konferensi Islam (OKI)
Negara anggota

Afganistan · Albania · Aljazair · Arab Saudi · Azerbaijan · Bahrain · Bangladesh · Benin · Brunei · Burkina Faso · Chad · Djibouti · Gabon · Gambia · Guinea · Guinea Bissau · Guyana · Indonesia · Irak · Iran · Kamerun · Kazakhstan · Komoro · Kirgizstan · Kuwait · Lebanon · Libya · Maladewa · Malaysia · Mali · Maroko · Mauritania · Mesir · Mozambik · Niger · Nigeria · Oman · Pakistan · Palestina · Pantai Gading · Qatar · Senegal · Sierra Leone · Suriah · Suriname · Tajikistan · Togo · Tunisia · Turki · Turkmenistan · Uganda · Uni Emirat Arab · Uzbekistan · Yaman · Yordania
Bendera OKI
Negara pemantau

Bosnia dan Herzegovina · Republik Afrika Tengah · Rusia · Thailand · Siprus Utara (sebagai Siprus Turki)
Organisasi pemantau

Organisasi Kerja Sama Ekonomi · Uni Afrika · Liga Arab · Gerakan Non-Blok · Perserikatan Bangsa-Bangsa · Front Pembebasan Nasional Moro
[tampilkan]
l • b • s
Anggota Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC)
Amerika Serikat · Australia · Brunei Darussalam · Chili · Republik Rakyat Cina · Hong Kong · Indonesia · Jepang · Kanada · Korea Selatan · Malaysia · Meksiko · Papua Nugini · Peru · Filipina · Rusia · Selandia Baru · Singapura · Cina Taipei * · Thailand · Vietnam

* Rancangan nama untuk Republik Cina (Taiwan)

Logo APEC
[tampilkan]
l • b • s
Negara anggota Kelompok 15 (G15)


Bendera Aljazair Aljazair
Bendera Argentina Argentina
Bendera Brasil Brasil


Bendera Chili Chili
Bendera India India
Bendera Indonesia Indonesia


Bendera Iran Iran
Bendera Jamaika Jamaika
Bendera Kenya Kenya


Bendera Malaysia Malaysia
Bendera Meksiko Meksiko
Bendera Mesir Mesir


Bendera Nigeria Nigeria
Bendera Peru Peru
Bendera Senegal Senegal


Bendera Sri Lanka Sri Lanka
Bendera Venezuela Venezuela
Bendera Zimbabwe Zimbabwe
[tampilkan]
l • b • s
Kelompok 20 Negara Ekonomi Dunia Utama (G-20)
Negara anggota

Flag of South Africa.svg Afrika Selatan · Flag of the United States.svg Amerika Serikat · Flag of Saudi Arabia.svg Arab Saudi · Flag of Argentina.svg Argentina · Flag of Australia.svg Australia · Flag of Brazil.svg Brasil · Flag of the United Kingdom.svg Britania Raya · Flag of the People's Republic of China.svg RRC · Flag of India.svg India · Flag of Indonesia.svg Indonesia · Flag of Italy.svg Italia · Flag of Japan.svg Jepang · Flag of Germany.svg Jerman · Flag of Canada.svg Kanada · Flag of South Korea.svg Korea Selatan · Flag of Mexico.svg Meksiko · Flag of France.svg Perancis · Flag of Russia.svg Rusia · Flag of Turkey.svg Turki · Flag of Europe.svg Uni Eropa
Tuan rumah

1999: Berlin, Flag of Germany.svg Jerman · 2000: Montreal, Flag of Canada.svg Kanada · 2001: Ottawa, Flag of Canada.svg Kanada · 2002: Delhi, Flag of India.svg India ·
2003: Morelia, Flag of Mexico.svg Meksiko · 2004: Berlin, Flag of Germany.svg Jerman · 2005: Beijing, Flag of the People's Republic of China.svg RRC · 2006: Melbourne, Flag of Australia.svg Australia ·
2007: Cape Town, Flag of South Africa.svg Afrika Selatan · 2008: São Paulo, Flag of Brazil.svg Brasil · 2009: London, Flag of the United Kingdom.svg Britania Raya
[tampilkan]
l • b • s
Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN)
Sekretaris Jenderal: Bendera Thailand Surin Pitsuwan


Flag of Brunei.svg Brunei
Flag of Malaysia.svg Malaysia


Flag of the Philippines.svg Filipina
Flag of Myanmar.svg Myanmar


Flag of Indonesia.svg Indonesia
Flag of Singapore.svg Singapura


Flag of Cambodia.svg Kamboja
Flag of Thailand.svg Thailand


Flag of Laos.svg Laos
Flag of Vietnam.svg Vietnam
Piagam - Kawasan Perdagangan Bebas
Pemantau: Flag of Papua New Guinea.svg Papua Nugini • Flag of East Timor.svg Timor Leste

Koordinat: 6°08′ LS 106°45′ BT
LinkFA-star.png

Diperoleh dari "http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia"
Kategori: ASEAN | Indonesia | Negara di Asia Tenggara
Tampilan

* Artikel
* Pembicaraan
* Lihat sumber
* Versi terdahulu

Peralatan pribadi

* Coba Beta
* Masuk log / buat akun

Cari

Navigasi

* Halaman Utama
* Perubahan terbaru
* Peristiwa terkini
* Halaman sembarang

Komunitas

* Warung Kopi
* Portal komunitas
* Bantuan

wikipedia

* Tentang Wikipedia
* Pancapilar
* Kebijakan
* Menyumbang

Cetak/ekspor

* Buat buku
* Unduh sebagai PDF
* Versi cetak

Kotak peralatan

* Pranala balik
* Perubahan terkait
* Halaman istimewa
* Pranala permanen
* Kutip halaman ini

Bahasa lain

* Acèh
* Afrikaans
* Alemannisch
* Aragonés
* العربية
* مصرى
* অসমীয়া
* Asturianu
* Azərbaycan
* Башҡорт
* Žemaitėška
* Bikol Central
* Беларуская
* Беларуская (тарашкевіца)
* Български
* বাংলা
* བོད་ཡིག
* ইমার ঠার/বিষ্ণুপ্রিয়া মণিপুরী
* Brezhoneg
* Bosanski
* ᨅᨔ ᨕᨘᨁᨗ
* Català
* Cebuano
* Qırımtatarca
* Česky
* Kaszëbsczi
* Словѣ́ньскъ / ⰔⰎⰑⰂⰡⰐⰠⰔⰍⰟ
* Чӑвашла
* Cymraeg
* Dansk
* Deutsch
* Zazaki
* ދިވެހިބަސް
* Ελληνικά
* English
* Esperanto
* Español
* Eesti
* Euskara
* Estremeñu
* فارسی
* Suomi
* Na Vosa Vakaviti
* Français
* Arpetan
* Frysk
* Gaeilge
* 贛語
* Gàidhlig
* Galego
* ગુજરાતી
* Gaelg
* Hak-kâ-fa
* Hawai`i
* עברית
* हिन्दी
* Fiji Hindi
* Hrvatski
* Hornjoserbsce
* Kreyòl ayisyen
* Magyar
* Հայերեն
* Interlingua
* Interlingue
* Ilokano
* Ido
* Íslenska
* Italiano
* 日本語
* Lojban
* Basa Jawa
* ქართული
* Қазақша
* ភាសាខ្មែរ
* ಕನ್ನಡ
* 한 국어
* Kurdî / كوردی
* Коми
* Kernowek
* Кыргызча
* Latina
* Lëtzebuergesch
* Limburgs
* Líguru
* Lumbaart
* Lingála
* Lietuvių
* Latviešu
* Basa Banyumasan
* Malagasy
* Māori
* Македонски
* മലയാളം
* Монгол
* मराठी
* Bahasa Melayu
* မြန်မာဘာသာ
* مَزِروني
* Dorerin Naoero
* Nāhuatl
* Nnapulitano
* Plattdüütsch
* Nedersaksisch
* नेपाल भाषा
* Nederlands
* ‪Norsk (nynorsk)‬
* ‪Norsk (bokmål)‬
* Novial
* Diné bizaad
* Occitan
* Иронау
* Kapampangan
* Papiamentu
* Norfuk / Pitkern
* Polski
* Piemontèis
* پنجابی
* Português
* Runa Simi
* Rumantsch
* Română
* Armãneashce
* Русский
* संस्कृत
* Саха тыла
* Sicilianu
* Sámegiella
* Sängö
* Srpskohrvatski / Српскохрватски
* Simple English
* Slovenčina
* Slovenščina
* Soomaaliga
* Shqip
* Српски / Srpski
* Seeltersk
* Basa Sunda
* Svenska
* Kiswahili
* Ślůnski
* தமிழ்
* తెలుగు
* Tetun
* Тоҷикӣ
* ไทย
* Türkmençe
* Tagalog
* Tok Pisin
* Türkçe
* Татарча/Tatarça
* Удмурт
* Uyghurche‎ / ئۇيغۇرچە
* Українська
* اردو
* Vèneto
* Tiếng Việt
* Volapük
* Winaray
* Wolof
* 吴语
* ייִדיש
* Yorùbá
* 中文
* 文言
* Bân-lâm-gú
* 粵語

Powered by MediaWiki
Wikimedia Foundation

* Halaman ini terakhir diubah pada 15:50, 6 April 2010.
* Teks tersedia di bawah Lisensi Atribusi/Berbagi Serupa Creative Commons; ketentuan tambahan mungkin berlaku. Lihat Ketentuan Penggunaan untuk lebih jelasnya.
* Kebijakan privasi
* Tentang Wikipedia
* Penyangkalan

Tidak ada komentar: