Minggu, 26 Oktober 2008

Faldy

Sinetron hadir silih berganti demikian cepat. Baru launching tak jarang berakhir satu bulan kemudian. Kalau kali ini Bintang menempatkan sinetron terbaru RCTI yang baru berumur 2 minggu, Khanza, sebagai cover, bukan bermaksud mengejar sebelum kemudian mengalami nasib serupa. Faktanya, Khanza langsung menempati posisi ke-2 perolehan rating pada debutnya 21 Juli silam, dan kini di posisi ke-1 selama 8 hari berturut-turut. Animo pembaca juga menjadi faktor yang mendorong kami segera mengangkat Khanza.

Selera pemirsa selalu menjadi misteri. Ketika satu sinetron meledak, belum tentu dengan rumus sama mujarab untuk mendongkrak rating, Saat tren cerita telenovela, cerita macam Rosalinda, Esmeralda dan Maria Marcedes yang booming pada dekade 90-an, disuguhkan dengan cita rasa lokal. Alur cerita keluarga yang bertele-tele, berkembang, merumit, dengan ending sesuka rating. Cara memberi judul pun seragam. Mencatut nama perempuan yang menjadi tokoh utama. Dalam kejenuhan, muncul Khanza. Keluaran rumah produksi Sinemart ini tayang setiap hari pukul 20.00.

Mengisahkan seorang gadis lulusan SMU bernama Khanza sebagai karakter sentral. Dia sebatang kara. Yang diketahui hanya sang ibu telah meninggal, sedangkan ayah entah di mana. Kondisi ini membuat Khanza harus survive seorang diri. Keadaan ekonomi yang pas-pasan membuatnya sering menghadapi persoalan, seperti dikejar-kejar penagih utang. Untunglah, Khanza tidak tercemar dalam karakter. Dia baik hati, jenaka, dan ceplas-ceplos dalam berbicara. Apa yang keluar dari bibirnya seolah tak pernah dipikirkan terlebih dahulu. Bertipe anak jalanan yang tahan menghadapi kerasnya kehidupan. Ada dua ielaki yang sangat mencintainya. Namun hanya satu di hatinya, Nino. Rintangan hidup dan konflik percintaan Khanza mengisi babak demi babak.

Menggeser tayangan Munajah Cinta dan tampil setelah Cerita SMA, pastilah ada keistimewaan pada Khanza. "Barangkali ini tren baru. Unsur dramanya kami kemas lebih ringan. Lucunya nggak terlalu konyol, jadi penonton tak terlalu dibikin pusing. Formulanya sih sama dengan sinetron lain. Dua anak manusia saling mencintai, tapi menghadapi banyak rintangan. Ada dua
tokoh yang menghalangi dan menyukai karakter utama. Sebentar menyatu, lalu pisah lagi, mungkin itu yang bikin penasaran. Padahal isinya sih biasa-biasa saja," terang sutradara Khanza, Emil G Hamp saat ditemui di lokasi syuting, Sentul, Bogor.

Tokoh Khanza diperankan Velove Vexia. Sejak debutnya menuai sukses, putri OC Kaligis ini sadar betul siapa penggemamya. la ingin penggemar tetap setia dengan mengikuti perkembangan Khanza. "Alhamdulillah Olivia (sinetron pertamanya) rating-nya bagus. Sempat diperpanjang 39 episode. Nggak cuma ditonton orang dewasa, tapi juga anak-anak. Sewaktu menerima tawaran Khanza, saya minta pada Pak Leo (produser SinemArt-red) agar Khanza jangan ditayangkan terlalu malam. Biar para penggemar cilik bisa 'ketemu'. Tapi sukses Khanza bukan semata ada nama Velove di sana. Ada kru, pemain lain dan Mas Emil G Hamp, sutradara yang mau terjun ke bawah dan berpengalaman dalam kerja tim," kata Velove.

Hadirnya pendatang baru Jonas Revanno dengan akting natural dan mature, menjadi ornamen baru di antara barisan wajah baru berpenampilan boyish di jagat sinetron. Revanno dipandang mampu menjadi penerus Dude Harlino, Baim Wong atau Teuku Wisnu. Cowok kelahiran 1987 ini, tak menyangka jalan kariernya akan semulus ini. Hanya rentang satu tahun sejak jadi juara ajang modeling, dia langsung didapuk sebagai pemeran utama di sinetron stripping. Disandingkan dengan Velove.

Emil sangat menyadari kritik masyarakat terhadap sinetron. Seperti maraknya adegan kekerasan dan gaya melawak yang menyerempet area porno. "Jam tayangnya nggak terlalu malam, dan banyak anak yang menyaksikan, maka kami mengarahkan Khanza sebagai tontonan yang bisa dinikmati semua umur. Orangtua bisa, remaja bisa, anak-anak pun bisa. Kami menyadari ini melalui indikator banyaknya iklan produk anak-anak. Kami dituntut lebih berhati-hati, jangan sampai sekarang berhasil di atas, nantinya terjungkal karena penurunan kualitas," ungkapnya serius.

Tidak ada komentar: